Kesantunan Berbahasa dalam Pasambahan Jamuan Makan Pesta Perkawinan di Nagari Kuncia Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten Solok

Anggraini, Maya (2016) Kesantunan Berbahasa dalam Pasambahan Jamuan Makan Pesta Perkawinan di Nagari Kuncia Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten Solok. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of B1_2_MAYA_ANGGRAINI_1205248_2906_2016.pdf] Text
B1_2_MAYA_ANGGRAINI_1205248_2906_2016.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk tindak tutur, (2)
prinsip-prinsip kesantunan, dan (3) konteks tindak tutur dalam pasambahan
jamuan makan pesta perkawinan di Nagari Kuncia Kecamatan X Koto Diatas
Kabupaten Solok.
Data penelitian ini adalah tuturan penutur pada pasambahan jamuan
makan pesta perkawinan. Sumber data penelitian ini adalah masyarakat Nagari
Kuncia Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten Solok. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Metode pengumpulkan data adalah
menggunakan metode simak dengan teknik catat dan teknik rekam.
Penganalisisan data, yaitu (1) mentranskripsikan hasil rekaman dalam bahasa
tulis, (2) menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, (3) mengidentifikasikan
data, (4) mengklasifikasikan data, (5) menganalisis data yang telah di
klasifikasikan berdasarkan teori, (6) merumuskan kesimpulan.
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan diperoleh tiga kesimpulan
sebagai berikut. (1) Berdasarkan bentuk, ditemukan empat bentuk tindak tutur
yang digunakan, yaitu (a) tindak tutur asertif terdiri atas menyatakan, melaporkan,
dan menunjukkan, (b) tindak tutur direktif terdiri atas memohon dan
menyarankan, (c) tindak tutur ekspresif terdiri atas memuji, mengucapkan terima
kasih, meminta maaf, dan mengeluh, dan (d) tindak tutur deklarasi terdiri atas
memutuskan dan mengizinkan. Bentuk tindak tutur yang dominan digunakan
adalah asertif menyatakan karena tindak tutur menyatakan pada umumnya
memberitahu tentang pasambahan jamuan makan. (2) Berdasarkan prinsip-prinsip
kesantunan ditemukan lima maksim yang digunakan, yaitu (a) maksim kearifan,
(b) maksim kedermawanan, (c) maksim pujian, (d) maksim kerendahan hati, dan
(e) maksim kesepakatan. Maksim yang paling dominan digunakan adalah maksim
kesepakatan karena pasambahan adalah pembicaraan dua pihak antara tuan rumah
(si pangka) dan tamu (si alek) untuk menyampaikan maksud dan tujuan dengan
hormat untuk menghasilkan suatu kesepakatan. (3) Konteks tindak tutur yang
ditemukan, yaitu (a) maksim kearifan cenderung digunakan untuk tujuan
melaporkan, (b) maksim kedermawanan cenderung digunakan untuk tujuan
memohon, (c) maksim pujian cenderung digunakan untuk tujuan mengucapkan
terima kasih dan memuji, (d) maksim kerendahan hati cenderung digunakan untuk
tujuan meminta maaf, (e) maksim kesepakatan cenderung digunakan untuk tujuan
menyatakan, menyarankan, dan menunjukkan. Konteks situasi petutur
kedudukannya sama dan saling menjaga jarak atau saling menyegani.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Indonesia-S1
Depositing User: Dina Aulia Sari S.IP
Date Deposited: 07 May 2025 09:02
Last Modified: 07 May 2025 09:02
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/10238

Actions (login required)

View Item
View Item