Sustainable Tourism: Destinasi Sejarah dan Budaya Kawasan Cagar Budaya Kesultanan Siak Sri Inderapura

Pariwisata adalah salah satu sektor ekonomi yang potensial untuk dikembangkan
berdasarkan potensi daerah masing-masing, salah satu daerah yang giat
mengembangkannya adalah Kabupaten Siak. Meskipun baru dibentuk pada tahun
1999, Siak adalah bagian sejarah dari Kesultanan Siak Sri Inderapura, yang telah
berdiri selama tiga abad sejak awal abad 18 hingga integrasi ke dalam Republik
Indonesia pada tahun 1948. Peninggalan kesultanan tersebut saat ini telah dijadikan
sebagai cagar budaya yang dilindungi di Kabupaten Siak, dan terbentuklah Kawasan
Cagar Budaya Kesultanan Siak Sri Inderapura. Seiring berjalannya waktu,
perkembangan pariwisata dunia diarahkan kepada sustainable tourism, sehingga
pariwisata Indonesia mulai menerapkannya.
Skripsi ini membahas faktor penetapan Kawasan Cagar Budaya Kesultanan Siak Sri
Inderapura menjadi positioning destination, proses keberlangsungan sustainable
tourism dalam pariwisata tersebut, serta dampaknya dalam kehidupan masyarakat di
sekitarnya. Karya ilmiah ini disusun dengan metode sejarah yang terdiri atas heuristik
data, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Sumber primer didapat dari
observasi, wawancara, arsip pemerintah daerah dan statistik, sedangkan sumber
sekunder didapat dari berita dan literatur terkait pariwisata Siak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pariwisata di Kawasan Cagar Budaya
Kesultanan Siak Sri Indrapura diutamakan karena nilai sejarah yang tinggi, lokasi yang
strategis dan pengelolaan dipegang oleh pemerintah daerah. Perkembangan wisata di
kawasan tersebut mulai diarahkan kepada sustainable tourism, terlihat dari kebijakan,
pengelolaan objek wisata termasuk pemugaran cagar budaya dan fasilitas pendukung,
pengenalan atraksi wisata berbasis budaya, partisipasi pemerintah daerah dalam
program terkait, penataan lingkungan dan beberapa kerja sama dengan masyarakat.
Beberapa hasil dari pengembangan tersebut adalah peningkatan peran masyarakat
maupun komunitas sosial dan budaya seperti kemunculan Objek Wisata Kampung
Toga, peningkatan peran masyarakat sekitar di bidang ekonomi, dan pemeliharaan
lingkungan baik di kawasan tersebut maupun dalam daerah Kabupaten Siak.