Pengaruh Ektsrak Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees) Terhadap Histologi Ovarium Mencit (Mus Musculus L.)

Sambiloto banyak digunakan dalam pengobatan berbagai macam penyakit antara laindemam, infeksi lambung, infeksi pernafasan, demam malaria, repellent serangga, komplikasi diabetes, melindungi dari penyakit – penyakit hati, antiviral, immunostimulator dan menekan retenosis pada pasien angiosplastis. Namun, efeknya terhadap sistem reproduksi, terutama terhadap sistem reproduksi wanita masih kontroversial.Ovarium merupakan organ reproduksi yang sangat penting dalam sistem reproduksi hewan.Ovarium berfungsi sebagai penghasil ovum, estrogen dan progesteron. Penelitian dilakukan di Laboratorium Zoologi dan Rumah Hewan Laboratorium FMIPA UNP serta di Fakultas Kedokteran UNAND. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 6 kali pengulangan. Perlakuan yang dipakai yaitu, kontrol, diberi ekstrak sambiloto 0,2 g/BB/ekor/hari, 0,4 g/BB/ekor/hari, dan 0,6 g/BB/ekor/hari selama 12 hari. Histologis ovarium dibuat dengan metode parafin dan pewarnaan HE untuk mengamati berat dan ukuran ovarium, jumlah folikel primer,folikel sekunder, folikel tersier, folikel De Graaf, corpus luteum serta kelainan dan kerusakan pada histologi ovarium mencit. Data dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam (ANOVA), jika berbeda nyata maka akan dilanjutkan dengan uji lanjut BNT dengan taraf 5%. Hasil penelitian ini menunjukan rata-rata berat ovarium paling besar yaitu pada dosis perlakuan 0,6 gr/KgBB dan rata-rata panjang ovarium paling panjang yaitu pada dosis perlakuan 0,2 gr/KgBB, sedangkan pada jumlah folikel primer, sekunder, tersier dan korpus luteum tidak berpengaruh sama sekali. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak sambiloto secara oral selama 12 hari tidak berpengaruh secara nyata terhadap histologi ovarium mencit