Pembuatan Otomasi Kipas pada Ruangan EB2 Berbasis Mikrokontroler ATMega 8

Tubuh manusia mengeluarkan energi panas. Jika tidak ada angin, panas ini membentuk sebuah lapisan hangat tipis di atas kulit. Hal inilah yang membuat panas, dengan adanya aliran udara yang bergerak dari kipas angin disekitar tubuh, sehingga lapisan panas itu terangkat dan menggantinya dengan lapisan udara yang dingin. Pada proyek akhir ini dibuatlah alat otomasi kipas angin berbasis mikrokontroler dengan menggunakan sensor LM35 sebagai pendeteksi suhu dan sensor PIR sebagai pendeteksi manusia dalam ruangan, serta kecepatan kipas berdasarkan perubahan suhu di dalam ruangan. Pada proyek akhir ini kipas angin diaktifkan secara otomatis, yang dilengkapi dengan sensor suhu LM35 dan sensor PIR. Sensor-sensor ini dikontrol menggunakan mikrokontroler, dan kecepatan putaran kipas dapat diatur. Kipas bekerja secara otomatis, sehingga dapat mempermudah pengaktifan kipas. Selain itu, alat ini lebih efisien dalam pemakaian energi, karena kipas bekerja pada saat yang diperlukan saja. Hasil pengujian otomasi kipas angin ini mempunyai tiga kecepatan, yaitu kecepatan rendah, kecepatan sedang dan kecepatan tinggi. Saat suhu ruangan ≤27 maka motor kipas angin akan berkecepatan satu (rendah /1100 rpm) dengan daya 21 Watt. Jika suhu ruangan <27 dan >32 maka motor berada pada kecepatan dua (sedang /1311 rpm) dengan daya 31 Watt. Kecepatan tinggi akan aktif pada suhu ruangan ≥32, kondisi motor kipas angin berada pada kecepatan tiga (1500 rpm) dengan daya 45 Watt.