Bentuk Penyajian Tari Balanang Suku Sakai di Kelurahan Pematang Pudu Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau

Attahhiyyah, Febriani (2024) Bentuk Penyajian Tari Balanang Suku Sakai di Kelurahan Pematang Pudu Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
B1_6_FEBRIANI_ATTAHHIYYAH_19332004_2329_2024.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk menemukan bentuk dan mendeskripsikan bentuk penyajian Tari Balanang pada peringatan Hari Sumpah Pemuda di SMKN 3 Mandau. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan instrumen pendukung alat tulis dan handphone. Data penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Langkah-langkah menganalisis data adalah pengumpulan data, mereduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Balanang merupakan tari tradisional masyarakat suku Sakai Bathin Betuah yang menggambarkan aktivitas kehidupan sehari-hari masyarakat suku Sakai dalam memenuhi kebutuhan hidup dari hutan seperti mencari ubi mengalo, tumbuhan herbal, dan berburu. Hewan yang diburu seperti kijang, kancil dan menangkap ikan. Tari Balanang ditampilkan dalam acara kepentingan masyarakat suku Sakai seperti ritual pengobatan dan penyambutan tamu-tamu besar yang berkunjung ke daerah suku Sakai. Seiring perkembangan zaman tari Balanang juga dapat dipertontonkan pada acara pemerintahan, seperti HUT RI dan Kabupaten, serta peringatan Hari Sumpah Pemuda yang berfungsi sebagai hiburan. Tujuan penampilan Tari Balanang pada peringatan Hari Sumpah Pemuda di SMKN 3 Mandau adalah dalam rangka melestarikan dan memberi edukasi tentang tari tradisional suku Sakai agar siswa memahami bahwa mereka adalah generasi milenial dalam menjaga nilai-nilai budaya suku Sakai. Bentuk penyajian Tari Balanang merupakan simbolis representasional, yang merupakan simbol dari kehidupan masyarakat suku Sakai dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Penyajian Tari Balanang menyajikan 5 ragam gerak, diantaranya adalah gerak sombah, gerak gonjou-gonjou, gerak pikul kuju, gerak boban ago, gerak ngimbau kuyuk, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan durasi 4-5 menit. Desain lantai yang terdapat dalam Tari Balanang didominasi garis lurus (berbanjar ke belakang) dan garis lingkaran. Alat musik yang mengiringi Tari Balanang adalah satu gendang bernama odok, yang dimainkan oleh satu orang pemain musik laki-laki. Penari tari tersebut satu orang laki-laki dewasa, dengan properti kuju (tombak) dan ago (keranjang). Busana yang dipakai saat menari memakai pakaian adat suku Sakai Bathin Betuah yang berwarna hitam sejenis baju koko dengan bis merah dan memakai aksesoris yaitu deta bekawang dan kumbang. Tempat pertunjukan Tari Balanang adalah pentas arena yaitu di lapangan basket SMKN 3 Mandau

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorDesfiarni, DesfiarniUNSPECIFIED
CorrectorAsriati, AfifahUNSPECIFIED
CorrectorMansyur, HerlindaUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: PENYAJIAN TARI BALANANG
Subjects: L Education > LC Special aspects of education
N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik - S1
Depositing User: Arlianis
Date Deposited: 04 Jul 2024 07:57
Last Modified: 05 Jul 2024 03:21
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/52739

Actions (login required)

View Item View Item