Bentuk dan Pemakaian Kata Sapaan Kekerabatan Bahasa Minangkabau di Kenagarian Parit Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat

Ditra, Asnera (2014) Bentuk dan Pemakaian Kata Sapaan Kekerabatan Bahasa Minangkabau di Kenagarian Parit Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of final_B1_ASNERA_ DITRA_96376_1097_2014.pdf] Text
final_B1_ASNERA_ DITRA_96376_1097_2014.pdf

Download (274kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi banyaknya masyarakat di Nagari Parit yang
tidak mengenal macam-macam bentuk kata sapaan yang ada di Nagari Parit
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk dan
pemakaian kata sapaan kekerabatan bahasa Minangkabau di Kenagarian Parit
Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat berdasarkan garis keturunan
dan (2) mendeskripsikan bentuk dan pemakaian kata sapaan kekerabatan bahasa
Minangkabau di Kenagarian Parit Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman
Barat berdasarkan garis perkawinan.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data
penelitian ini adalah kata-kata sapaan yang digunakan oleh masyarakat Nagari
Parit. Sumber data penelitian ini adalah tuturan yang berisi kata sapaan yang
digunakan oleh masyarakat Nagari Parit. Teknik analisis data dalam penelitian ini
adalah (1) mentranskripsikan data hasil rekaman, (2) mengidentifikasikan data ke
dalam aspek yang dikaji, (3) mengklasifikasikan data ke dalam aspek yang diteliti,
(4) menganalisis data dengan memasukkan teori, dan (5) membuat kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan sebagai berikut. (1) Bentuk kata
sapaan berdasarkan garis keturunan patrilineal, yaitu ayah, abak, ayah tuo, ayah
tongah, ayah utieh, ayah itom, ayah unieng, ayah sayang, ayah kanduong, ayah
oncu, ayah kociek, ayah ketek, uci, bunde, ame, uci kociek, abang, utieh, nadiek,
kajo, kak unieng, uda, kaciek, kameh, kuya, kanda, uni, teta, teti, cutieh, cani,
unieng, adik, panggil nama, bujang, buyuong, upiek, nak, yah, uweik, umeh,
umak, sayang, ongku, tuok, muyang, nenek, dan nenek ketek. (2) Bentuk kata
sapaan berdasarkan garis perkawinan, yaitu umak, uci, bunde, ame, mamak, ayah,
nenek, ongku, mamak oncu, mamak tuen, mamak unieng, mamak utieh, mak oncu,
oncu, mak tongah, mak sayang, mak utieh, mak kanduong, mak ketek, ibu, mak
ayang, umak kociek, ketek, mak tuo, mak unieng, bundo, mandeh, ayah oncu, ayah
unieng, bapak, ayah utieh, ayah tongah, ayah tuo, ayah sayang, uni, kakak, cani,
teti, teta, unieng, utieh, panggil nama, abang, kajo, nadiek, utieh, kaciek, uda, kak
unieng, kameh, kanda, adik, dan dinda. Jadi, bentuk kata sapaan kekerabatan
berdasarkan keturunan dan perkawinan yang ada di Kenagarian Parit memiliki
kesamaan bentuk, tetapi dipakai untuk ego yang berbeda.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: Z Bibliography. Library Science. Information Resources > ZA Information resources
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1
Depositing User: Sri Yulianti S.IP
Date Deposited: 03 Nov 2025 14:20
Last Modified: 03 Nov 2025 14:20
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/28353

Actions (login required)

View Item
View Item