An Analysis of Student Speaking Competence and Student Speaking Activities at MTsN Nurul Islam Islamic Boarding School.

Fazira, Hirodian Nurul (2024) An Analysis of Student Speaking Competence and Student Speaking Activities at MTsN Nurul Islam Islamic Boarding School. Skripsi thesis, Fakultas Bahasa dan Seni.

Preview

Text B1_3_HIRODIAN_NURUL_FAZIRA_20018120_6195_2024.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kompetensi berbicara siswa kelas VIII MTsN Nurul Islam Islamic Boarding School, serta aktivitas yang dilakukan oleh siswa untuk mengasah kompetensi berbicara mereka. Penelitian deskriptif ini menggunakan metode kuantitatif. Peserta penelitian terdiri dari 33 siswa kelas VIII di Pondok Pesantren Nurul Islam. Instrumen penelitian ini adalah dokumentasi dan observasi. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ujian kemampuan berbicara siswa. Sementara itu, observasi digunakan untuk menganalisis aktivitas siswa. Instrumen penelitian yang mencakup temuan dokumentasi dianalisis menggunakan SPSS 26 untuk Windows dan Pearson Product Moment. Berdasarkan analisis penelitian, ditemukan bahwa tingkat kompetensi berbicara siswa berada pada level "baik" dengan nilai rata-rata 69,75. Nilai kompetensi berbicara siswa kelas VIII di Pondok Pesantren Nurul Islam menunjukkan peningkatan yang signifikan dari 6% menjadi 21% pada tingkat "sangat baik". Sementara itu, level "baik" mengalami penurunan yang stabil dari 79% menjadi 69%. Level "cukup" menunjukkan peningkatan dari 6% menjadi 12%. Adapun untuk level "kurang", terjadi penurunan yang signifikan dari 9% menjadi 0%. Selain itu, terdapat beberapa aktivitas berbicara yang diasumsikan peneliti sebagai dukungan bagi kompetensi berbicara siswa MTsN Pondok Pesantren Nurul Islam. Di dalam kelas, guru memulai diskusi untuk mendorong partisipasi aktif dan berpikir kritis, melibatkan siswa dalam sesi tanya jawab untuk memperkuat pembelajaran, dan mengorganisir presentasi kelompok tentang topik tertentu untuk mendorong kerja sama tim dan keterampilan berbicara di depan umum. Selain itu, permainan komunikasi seperti "Dua Kebenaran dan Satu Kebohongan" digunakan untuk menjaga minat dan meningkatkan kelancaran berbicara. Aktivitas harian termasuk sesi berbicara di depan umum dua kali seminggu di mana siswa menyampaikan pidato yang dihafal, praktik percakapan mingguan di mana siswa berdialog berdasarkan teks yang disediakan, dan latihan kosa kata rutin di mana siswa belajar dan menggunakan kata-kata baru dalam kalimat.

Actions (login required)

View Item