Rahayu, Nike Putri
(2024)
Perbedaan Perilaku Agresif ditinjau dari Keluarga Utuh
dan Keluarga Bercerai.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena siswa yang tidak mampu dalam mengatur diri sendiri dan mengekspresikan perilaku yang positif akibat permasalahan yang dialami. Permasalahan yang dialami remaja pada masa transisi dapat mendorong remaja untuk melakukan tingkah laku negatif, seperti memberontak, gelisah, mudah marah dan tidak stabil. Remaja cenderung menilai dan bertindak berdasarkan pendapat dan penilaiannya sendiri, sehingga perilakunya terkadang tidak wajar, bertentangan dengan nilai dan norma umum, seperti perilaku agresif. Salah satu penyebab perilaku agresif pada anak adalah keadaan keluarga. Alasan anak berperilaku agresif adalah karena merasa tidak puas dengan keadaan keluarga yang tidak harmonis, seperti orang tua yang sering bertengkar, kasar, pemarah, cerewet, bahkan bercerai. Hal ini menjelaskan bahwa keluarga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan perilaku anak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan perilaku agresif siswa ditinjau dari keluarga utuh dan keluarga bercerai.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi komparatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X dan XI SMK Negeri 9 Padang sebanyak 822 siswa dengan total sampel sebanyak 355 siswa, penarikan sampel menggunakan teknik Proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen perilaku agresif dengan skala model Likert. Data dianlisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan analisis uji beda (T-test) dengan bantuan SPSS 29.0.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) perilaku agresif siswa yang berasal dari keluarga utuh termasuk dalam kategori rendah dengan persentase 53,49%, (2) perilaku agresif siswa yang berasal dari keluarga bercerai termasuk dalam kategori rendah dengan persentase 79,38%, (3) terdapat perbedaan yang signifikan pada perilaku agresif siswa ditinjau dari keluarga utuh dan keluarga bercerai di SMK Negeri 9 Padang, dimana nilai t sebesar -13,410 dengan nilai Sig.(2 tailed) yang diperoleh sebesar 0,001 atau < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini, guru BK dapat melakukan mediasi dengan orangtua dan memberikan bantuan layanan konseling individu dengan siswa
Actions (login required)
|
View Item |