Desakralisasi Ritual Upacara Tabuik di Kota Pariaman

Dilta, Salsa Yusari (2024) Desakralisasi Ritual Upacara Tabuik di Kota Pariaman. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
4_Salsa_Yusari_Dilta_22161039_4007_2024.pdf

Download (6MB) | Preview

Abstract

yang telah berkembang menjadi tradisi yang dilakukan oleh Masyarakat Kota Pariaman sebagai upacara untuk memperingati wafatnya Husein cucu Nabi Muhammad SAW. di Perang Karbala karena terpenggal. Ritual yang semula dilaksanakan murni karena untuk memperingati wafatnya Husein, seiring berjalannya waktu, sekarang Tabuik menjadi salah satu agenda budaya di Kota Pariaman. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal fundamental yang menjadi penyebab desakralisasi pada Tabuik, mengetahui seperti apa prosesi berlangsungnya Tabuik di masa sekarang, dan untuk mengkaji serta menelaah peran yang dilakukan pemerintah dalam pelaksanaan Tabuik. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori Strukturasi Agency dari Anthony Giddens. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 39 orang dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi data yaitu sumber, waktu, dan metode. Teknik analisis data menggunakan teknik flow model analysis buah pemikiran dari Miles dan Huberman dengan cara pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan verifikasi. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini yaitu, Tabuik merupakan salah satu tradisi yang dilakukan turun temurun di Pariaman. Tabuik yang semula dilaksanakan memang untuk memperingati wafatnya Husein di Perang Karbala yang dijalankan dengan penuh kesakralan. Akan tetapi, di masa sekarang yang telah mengalami banyak perkembangan zaman dan didorong oleh beberapa faktor, yaitu kebijakan pemerintah yang menginginkan Tabuik dijadikan sebagai ikon wisata dan festival rutin budaya setiap tahun untuk menarik wisatawan dan kemudian meningkatkan perekonomian masyarakat. Kemudian untuk menghilangkan unsur syi`ah yang ada pada Tabuik mengingat bahwa Tabuik merupakan pengaruh dari bangsa Cipei yang memang menganut paham Syi`ah. Selain itu pemerintah pun mengupayakan secara maksimal untuk keberlangsungan Tabuik mulai dari segi pendanaan dan promosi. Sejalan dengan teori yang digunakan yaitu teori Strukturasi Agency dari Anthony Giddens yang menjelaskan bahwa adanya hubungan yang tak terpisahkan antara struktur dan agen. Struktur yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pergeseran nilai sakral Tabuik yang disebabkan faktor tertentu, kemudian dijalankan oleh agen yang terlibat, agen yang dimaksud merupakan aktor utama yaitu pemerintah, pihak adat, dan masyarakat

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorErianjoni, ErianjoniUNSPECIFIED
CorrectorDaryusti, DaryustiUNSPECIFIED
CorrectorFatmariza, FatmarizaUNSPECIFIED
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Pasca Sarjana > Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial-S2
Depositing User: Mrs. Dina Aulia Sari
Date Deposited: 15 Jul 2024 02:14
Last Modified: 15 Jul 2024 02:14
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/52855

Actions (login required)

View Item View Item