Hasanah, Hefiani Mustika
(2024)
Metode Fuzzy Geographically Weighted Clustering (FGWC) untuk Pengelompokan Provinsi di Indonesia Berdasarkan Indikator Kesejahteraan Rakyat Aspek Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Kesejahteraan rakyat merupakan tugas dan tujuan yang harus diwujudkan oleh negara Republik Indonesia. Untuk mengetahui kondisi kesejahteraan rakyat Indonesia dilihat dari 8 bidang indikator kesejahteraan Indonesia. Indikator kesejahteraan rakyat Indonesia mengalami transformasi digital dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tahun 2021. Namun terjadi kesenjangan pembangunan TIK akibat kondisi geografis dan dinamika masyarakat. Analisis Fuzzy Geographically Weighted Clustering (FGWC) adalah salah satu metode klaster dengan logika fuzzy yang mempertimbangkan unsur geografis dan penduduk dalam pengelompokan. Tujuan penelitian ini untuk mengelompokan 34 provinsi di Indonesia berdasarkan indikator kesejahteraan rakyat 2021 pada aspek TIK dari menggunakan FGWC.
Penelitian ini merupakan penelitian terapan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu data Indikator Kesejahteraan Rakyat Indonesia tahun 2021 pada aspek TIK. Penelitian ini menggunakan data proporsi remaja dan dewasa usia 15-24 tahun dengan keterampilan TIK (X1), persentase penduduk bekerja yang menggunakan internet pada pekerjaan (X2), persentase rumah tangga yang memiliki/menguasai komputer (X3), persentase rumah tangga yang memiliki/menguasai telepon seluler (X4), persentase penduduk yang memiliki/menguasai telepon seluler (X5), dan persentase penduduk berumur 5 tahun keatas yang mengakses internet dalam 3 bulan terakhir (X6).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode FGWC jumlah klaster optimum adalah 3 klaster berdasarkan nilai indeks validitas IFV tertinggi. Klaster 1 dicirikan oleh variabel proporsi remaja dan dewasa usia 15-24 tahun dengan Keterampilan TIK dan persentase rumah tangga yang memiliki/menguasai telepon seluler, sementara klaster 2 tidak memiliki penciri khusus. Sedangkan untuk klaster 3 dicirikan oleh variabel persentase penduduk bekerja yang menggunakan internet pada pekerjaan, persentase rumah tangga yang memiliki/menguasai komputer, persentase penduduk yang memiliki/ menguasai telepon seluler dan persentase penduduk berumur 5 tahun ke atas yang mengakses internet dalam 3 bulan terakhir.
Actions (login required)
![View Item View Item](/style/images/action_view.png) |
View Item |