Analisis Infiltrasi untuk Penetapan Zonasi Resapan Air Tanah Tidak Tertekan di Kota Padang

Rusli, HAR (2024) Analisis Infiltrasi untuk Penetapan Zonasi Resapan Air Tanah Tidak Tertekan di Kota Padang. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text
B1_RUSLI_HAR_1731611002_2024_DOSEN TEKNIK UNP.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis: Perubahan tata guna lahan, curah hujan dan debit limpasan, karakteristik infiltrasi aktual, faktor-faktor yang mempengaruhi nilai laju infiltrasi, zonasi kawasan resapan, sumur resapan dan biopori untuk meresapkan air hujan ke dalam zona unconfined aquifer di Kota Padang. Luas daerah penelitian sebesar 310,725 km atau 44,7 % dari luas Kota Padang. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan 112 sistem grid, dimana setiap bidang grid mewakili satu titik sampel untuk semua parameter yang diteliti, dan luasnya berbeda pada setiap DAS. Data sekunder diambil dari beberapa instansi terkait di Kota Padang. Metoda analisis data menggunakan beberapa pendekatan, curah hujan kawasan dan data GIS menggunakan metode Polygon Thiessen dan analisis statistik probabilitas. Intensitas hujan rencana digambarkan dalam bentuk kurva IDF (Intensity Duration Frequency Curve), dan Hyetograph satuan hujan dijelaskan dengan Alternating Block Method (ABM). Metode untuk memperkirakan laju aliran puncak menggunakan pemodelan Hydrologic Engeneering Center – Hydrology Modelling System (HEC-HMS) dengan metoda Hidrograf Satuan Sintetik – Soil Concervation Service – Curve Number (HSS SCS CN). Debit limpasan di Kota Padang digambarkan dalam model Junction, Inflow, Outflow dan grafik hidrograf pada setiap Sub DAS. Analisis kekuatan hubungan dan pengaruh seluruh variabel bebas terhadap laju infiltrasi sebagai variabel terikat, baik secara parsial maupun simultan, menggunakan Analysis of Variance (Anova). Untuk menilai model regresi linear Ordinary Least Square (OLS) yang dirancang, dilakukan uji asumsi klasik meliputi: uji normalitas, heteroskedastisitas, multikolinieritas, autokorelasi, uji parsial t, uji F dan pemilihan model terbaik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tata Guna Lahan di Kota Padang telah mengalami perubahan yang cukup signifikan. (2) Sejak 10 tahun terakhir, debit limpasan di Kota Padang mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 1.103,24 m 3 /detik atau 37,72 %. (3) Nilai laju infiltrasi di Kota Padang berada pada zona VI-E dengan laju infiltrasi yang sangat rendah. Volume air hujan yang mampu diresapkan hanya sebesar 1.516,11 m 3 /detik setara dengan 150.000 m 3 /jam/km 2 . Ketebalan tanah dengan infiltrasi rendah berada pada kedalaman 0-50 cm. Genangan awal di permukaan tanah terjadi pada 5,34 menit setalah hujan. (4) Secara parsial, kepadatan tanah memberikan pengaruh terbesar terhadap perubahan nilai laju infiltrasi , kemudian diikuti secara berurutan oleh: kadar air; matric suction; konduktivitas hidrolik; bahan organik; porositas tanah; tekstur tanah dan kedalaman muka air tanah. Variabel sifat fisik air tanah tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perubahan nilai laju infiltrasi. (5) Secara simultan, seluruh variabel independent memberikan korelasi dan pengaruh kepada variabel dependent dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,964; koefisien determinasi (R2) = 0,929 dan kontribusi semua variabel predictor secara simultan sebesar 92,9 %, signifikan pada taraf kepercayaan 95%, sisanya 7,1 % dipengaruhi oleh variabel lain. (6) Pemilihan model terbaik terhadap regresi berganda diperoleh 2 (dua) model regresi yang terbaik yaitu: variabel konduktivitas hidrolik dan kombinasi variabel konduktivitas hidrolik dengan porositas tanah. (7) Pemetaan kawasan resapan berdasarkan laju infiltrasi dan parameter-parameter yang mempengaruhinya di Kota Padang telah dilakukan dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan dalam pembenahan dan penanganan banjir di Kota Padang dan merivisi RTDR Kota Padang tentang zonasi resapan air tanah. (8) Penggunaan sumur resapan dan biopori untuk mereduksi kelebihan debit limpasan dan mengurangi debit banjir di Kota Padang sangat tidak efektif, karena membutuhkan jumlah sumur resapan dan biopori yang sangat banyak dan biaya besar. Sebagai konversi dari sumur resapan dan biopori, maka sebaiknya dibangun embung dengan luas minimal sebesar 1,28215 km2, tersebar di seluruh DAS yang ada di Kota Padang.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: Kapasitas Infiltrasi, Air Tanah Tidak Tertekan, Intensity Duration Frequency Curve, Alternating Block Method, HEC-HMS, Hyetograph, Ordinary Least Square dan Analysis of Variance
Subjects: T Technology > GT Technology (general)
T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan - S1
Depositing User: Mrs. Wiwi Sartika
Date Deposited: 25 Jun 2024 04:49
Last Modified: 25 Jun 2024 06:15
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/52657

Actions (login required)

View Item View Item