Pengelolaan Pengembangan Objek Wisata Sejarah Benteng Marlborough di Kota Bengkulu

Amalia, Anisa (2024) Pengelolaan Pengembangan Objek Wisata Sejarah Benteng Marlborough di Kota Bengkulu. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
B1_5_ANISA_AMALIA_18042099_1716_2024.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengelolaan objek wisata benteng marlborough, Dapat diihat dari kurangnya sarana prasarana, belum adanya regulasi khusus, kurangnya pengembangan produk wisata, kurangnya koordinasi antara berbagai pihak wisatawan untuk menjaga keasrian dari benteng Marlborough, belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang pengelolaan objek wisata benteng Marlborough. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengelolaan Pengembangan Objek Wisata Sejarah Benteng Marlborough Dikota Bengkulu, dan Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat terhadap pengelolaan pengembangan Kawasan Objek Wisata Sejarah Benteng Marlborough. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan tipe pendekatan deskriptif, informan ditentukan dengan purposive sampling, yaitu Dinas Parawisata, pengelola wisata, pakar parawisata, dan wisatawan, dan Snowball sampling, yaitu Pengunjung wisata dan masyarakat sekitar. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengelolaan pengembangan objek wisata sejarah Benteng Marlborough Dikota Bengkulu dengan pendekatan “POAC” yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling: dilhat dari Planning (Perencanaan). Proses perencanaan pengelolaan pengembangan dengan pendekatan kolaboratif (Collaboration Planning in Coastal Tourism development) dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) utamanya adalah akademisi-ahli dalam bidang tertentu, pemerintah, swasta, masyarakat dan media. Organizing (Pengorganisasian). Tahap pengorganisasian setiap sumber daya manusia yang ada di dinas pariwisata untuk bekerja sesuai dengan bidang masing-masing khususnya bidang pengembangan seperti pembinaan terhadap pokdarwis yang dilakukan oleh dinas pariwisata Bengkulu, pertemuan ataupun pembinaan pokdarwis atau ASITA seperti melakukan sosialisasi dengan masyarakat.Actuating (menggerakkan). Penggerakan dimana pemerintah mampu menggerakan pihak aparat yang terlibat bidang pemasaran dan UPTD PPUP, Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), dinas pariwisata provinsi bengkulu serta balai pelestarian kebudayaan wilayah VII untuk bekerja dengan dalam pengelolaan. Controlling (Pengawasan). Pengawasan dilakukan dengan melakukan sidak atau melalui media online untuk monitoring semua kegiatan. (2) Faktor pendukung dan faktor penghambat terhadap pengelolaan pengembangan Kawasan Objek Wisata Sejarah Benteng Marlborough simpulkan bahwa: (1) Faktor pendukung yaitu: Potensi Alam, dan Potensi budaya. (2) Faktor Penghambat. Kurangnya peran serta masyarakat dalam sektor pariwisata, kurangnya kerjasama dengan investor, dan belum tercapainya sistem promosi yang menarik

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorMubarak, AdilUNSPECIFIED
CorrectorFrinaldi, AldriUNSPECIFIED
CorrectorMagriasti, LinceUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: PENGELOLAAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Ilmu Administrasi Negara - S1
Depositing User: Arlianis
Date Deposited: 31 May 2024 09:30
Last Modified: 31 May 2024 09:30
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/52320

Actions (login required)

View Item View Item