Rifal, Alfonsus
(2024)
Studi Perubahan Bentuk, Fungsi dan Makna Bangunan Tradisional Rumah Adat ( UMA ) Masyarakat Mentawai.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Sumatra Barat merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang
mempunyai penduduk tidak hanya berasal dari etnis (Melayu) Minangkabau.
Akan tetapi juga dari etnis seperti suku Mentawai berdiam di Kepulauan
Mentawai. Minangkabau identic dengan agama Islam, sementara masyarakat
Mentawai mayoritas penganut agama Kristen. Begitu juga dengan rumah adat
Minangkabau disebut Rumah Gadang, sedangkan rumah adat Mentawai disebut
Uma.
Pembagian bentuk pada rumah adat Mentawai secara umum terbagi atas
tiga bagian. Yakni Uma besar yang memanjang, bagian depan, tengah dan
belakang. Bagian depan disebut talaibo yang berfungsi sebagai menyambut tamu.
Bagian tengah Uma merupakan wilaya yang terbagi tiga sama besar dan berfungsi
sebagai pesta atau ritual adat. Selanjutnya bagian terahkir, bagian belakang Uma
terdapat dapur dan disebut sebagai batsapo. Uma berfungsi sebagai tempat
paguyuban atau musyawara dalam satu suku guna untuk melakukan seluruh
kegiatan baik itu ritual adat ataupun pesta yang dilakukan dalam satu suku. Uma
juga memiliki tujuan sebagai media mempererat tali silaturami di dalam satu suku
dalam membangun kerja sama yang baik. Uma juga memiliki ornamen atau
hiasan yang berupa dari alam seperti dedaunan, tumbu-tumbuhan dan hewan,
masing masing hiasan memiliki penempatan serta memiliki makna yang khusus,
seperti tengkorak monyet, tengkorak babi, cangkang penyu dan hiasan lainnya dan
memiliki makna sebagai simbol atau ciri khas budaya Mentawai.
Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif karna menurut saya ini metode ini
sangat cocok dengan rencana penelitian saya karna merupakan salah satu metode
yang sifatnya lapangan seperti wawancara, angket dan kusioner
Actions (login required)
|
View Item |