Putri, Indah Devita
(2024)
Pemodelan Numerik Untuk Menentukan Debit Banjir
DAS Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Skripsi thesis, Fakultas Ilmu Sosial.
Abstract
Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari 15 kecamatan, dimana Kecamatan
Bayang memiliki luas wilayah terkecil sebesar 80,92 km2
. Kecamatan Bayang yang
menjadi kajian peneliti dimana pada hulu DAS Bayang dengan luas 38875.1 Ha
merupakan daerah cekungan/legokan di sekitar aliran sungai yang berada di antara
perbukitan yang termasuk dalam gugusan Bukit Barisan. Curah hujan yang
meningkat setiap tahunnya menyebabkan tingginya volume air dan terjadilah
limpasan air sungai yang lebih tinggi daripada muka air, sehingga meningkatnya
debit sungai yang akan menimbulkan resiko banjir. Intensitas curah hujan yang
tinggi di DAS Bayang yang meningkat setiap tahun dapat mempengaruhi debit
banjir di wilayah sekitar DAS Bayang tersebut. Untuk menganalisis pemodelan
numerik dilakukan perkiraan debit banjir menggunakan perhitungan periode ulang
dengan metode Gumbel dan menghitung debit rancangan digunakan metode
Hidrograf Sintetik Nakayasu. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis model
hidraulik dalam pemodelan numerik debit banjir DAS Bayang, 2) memodelkan
spasial banjir DAS Bayang menggunakan HEC-RAS.
Jenis penelitian ialah kuantitatif dengan pendekatan spasial. Data yang
dianalisis berupa curah hujan yang bersumber dari PSDA Sumatera Barat dari tahun
2013-2022 dengan menggunakan tiga stasiun curah hujan yaitu Stasiun
CurahTarusan, Stasiun Curah Nanggalo Tarusan dan Stasiun Curah Danau Diatas.
Sedangkan Populasi dalam penelitian ini adalah tutupan lahan di DAS Bayang dan
sampelnya ialah pixcel profil melintang sungai Bayang Kabupaten Pesisir Selatan
menggunakan teknik random sampling yakni pengambilan sampel dari anggota
populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi
tersebut.
Penelitian ini menghasilkan 1) debit banjir 263.98 m3
/detik periode ulang 2
tahun, 303.08 m3
/detik periode ulang 5 tahun, 328.95 m3
/detik periode ulang 10
tahun, 361.70 m3
/detik periode ulang 25 tahun, 385.95 m3
/detik periode ulang 50
tahun dan 410.07 m3
/detik periode ulang 100 tahun. 2) pemodelan banjir 1 dimensi
dan 2 dimensi menunjukan hasil yang berbeda dimana banjir 1 dimensi memiliki
tinggi luapan maksimum sebesar 16.70 – 43.21 cm dengan luas 10.56 km
sedangkan banjir 2 dimensi memiliki tinggi luapan maksimum sebesar 12.27 –
27.45 cm dengan luas 1.37 km
Actions (login required)
|
View Item |