Syahara, Yoni
(2023)
Penggunaan Deiksis dalam Novel Bulan Karya Tere Liye: Kajian Pragmatik.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Tujuan dari penelitian ini, yaitu: (a) mendeskripsikan jenis deiksis yang terdapat dalam novel Bulan karya Tere Liye, (b) mendeskripsikan makna deiksis dalam novel Bulan karya Tere Liye. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data yang digunakan adalah kata dan frasa yang di dalamnya terdapat bentuk deiksis dalam novel Bulan karya Tere Liye. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak teknik baca markah dan teknik catat. Langkah-langkah analisis data penelitian ini, yaitu: (1) membaca dan memahami novel Bulan karya Tere Liye, (2) mengidentifikasi setiap kata dan frasa yang memuat jenis deiksis yang terdapat dalam novel Bulan karya Tere Liye, (3) mengklasifikasi deiksis ke dalam tabel yang sudah dibuat berdasarkan jenis dan keterangannya, serta (4) melakukan analisis data tentang penggunaan deiksis yang ditemukan dalam novel.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, jenis deiksis yang paling banyak ditemukan dari novel Bulan karya Tere Liye yakni, deiksis persona bentuk katanya adalah aku, -ku, ku-, saya, kami, kita, kamu, -mu, kau, kalian, dia, -nya, ia, beliau, dan mereka, ditemukan sebanyak 6,271 data (84,06%). Diikuti dengan deiksis sosial, bentuk katanya adalah bapak, ibu, ayah, adik, ibu-ibu tua, tabib, anak, anak, anak muda, mama, papa, tante, tuan rumah, tuan, kapten, miss, dan ketua konsil, ditemukan sebanyak 521 data (6,98%). Deiksis waktu bentuk katanya adalah tadi, kemarin, lalu, dulu, sekarang, besok, esok, nanti, kelak, besok lusa, nanti-nanti, dan besok-besok, ditemukan sebanyak 289 data (3,87%). Deiksis wacana bentuk katanya itu, ini, begitu, inilah dan begitulah, ditemukan 228 data (3,05%). Deiksis tempat bentuk katanya adalah di sini, dari sini, sini, ke sini, di sana, sana, ke sana, dan dari sana, ditemukan sebanyak 151 data (2.02%). Kedua, makna penggunaan deiksis persona dalam novel Bulan karya Tere Liye bisa merujuk pada tokoh sebagai pembicara, lawan bicara, dan yang dibicarakan. Pada deiksis tempat untuk mengetahui tempat pembicara dan lawan bicara malakukan tuturan. Pada deiksis waktu untuk menunjukkan jarak waktu pandang seorang penutur. Pada deiksis wacana sebagai rujukan bagian-bagian tertentu dalam wacana yang telah diberikan atau yang sudah dikembangkan. Serta, pada deiksis sosial sebagai pemberian bentuk menurut perbedaan sosial yang merujuk peran
Actions (login required)
|
View Item |