Oktama, Dendy
(2022)
Analisis Seismisitas dan Periode Ulang Gempa Bumi di Kepulauan Mentawai Menggunakan Metode Gutenberg-Richter.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Pulau Sumatera merupakan pulau yang mempunyai aktivitas tektonik yang tinggi. Salah satu wilayahnya yaitu, Kepulauan Mentawai yang rawan sekali terjadinya gempabumi. Kepulauan Mentawai merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana gempabumi dan merupakan wilayah yang memiliki aktivitas kegempaan yang sangat tinggi. Berdasarkan hal tersebut dapat dilakukan estimasi kemungkinan periode ulang gempabumi yang menimbulkan kerusakan, sehingga dapat memperkecil dampak negatif dari gempabumi yang diperoleh dengan mengetahui kondisi stress lokal tektonik dan nilai parameter keaktifan gempabumi. Tujuannya untuk menentukan parameter seismotektonik nilai b dan nilai a, serta mengetahui periode ulang gempabumi di Kepulauan Mentawai tersebut.
Dalam menentukan parameter seismotektonik dan periode ulang gempabumi di Kepulauan Mentawai, data yang digunakan diperoleh dari portal data seismologi USGS (United State Geological Service). Magnitudo yang dipakai M = 5 SR dengan kedalaman 10 = h = 100 km untuk periode 1934-2020. Tingkat keaktifan gempabumi dihitung dengan menggunakan metode Likelihood, sedangkan nilai periode ulang gempa dihitung dengan menggunakan metode Gutenberg-Richter. Analisis seismisitas dan periode ulang gempabumi dilakukan pada daerah Kepulauan Mentawai. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai b sebesar 0,85526 dan nilai a sebesar 6,98573 serta nilai indeks seismisitas untuk magnitudo 58 berkisar antara 3,02413-0,00822. Hal ini menunjukkan bahwa daerah penelitian memiliki tingkat keaktifan kegempaan yang tinggi. Magnitudo 5-8 diperoleh nilai periode ulang antara 0,33067-121,6545 tahun. Hubungan frekuensi gempabumi berdasarkan magnitude bahwa kejadian gempabumi dengan skala besar akan semakin sedikit frekuensinya sehingga periode ulang yang akan terjadi akan semakin lama, begitu sebaliknya jika kejadian gempabumi dalam skala kecil maka frekuensi kejadian nya akan semakin banyak sehingga periode ulang yang akan terjadi akan semakin pendek. Dapat disimpulkan bahwa Kepulauan Mentawai memiliki tingkat seismisitas tinggi dan rawan bencana gempabumi. Hal ini dibuktikan dengan
tingginya tingkat keaktifan gempa dan nilai periode ulang yang singkat.
Actions (login required)
|
View Item |