Suganda, Delfi Risky Ratu
(2022)
Pengaruh Kosentrasi Sabun Cair Anti Acne terhadap
Pertumbuhan Staphylococcus aureus Bakteri Penyebab Jerawat.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Jerawat merupakan penyakit permukaan kulit yang muncul pada saat kelenjar minyak kulit terlalu aktif sehingga pori-pori kulit akan tersumbat oleh timbunan lemak yang berlebihan sehingga bakteri penyebab jerawat tumbuh didalamnya dan memacu inflamasi, salah satu mikroorganisme penyebab Jerawat adalah bakteri Staphylococcus aureus Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kosentrasi sabun cair anti acne terhadap S. aureus dan interaksi dari kedua jenis sabun cair dengan kosentrasinya terhadap pertumbuhan S. aureus bakteri penyebab jerawat.
Penelitian ini merrupakan penelitian eksperimen yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial 5 x 2 dengan 3 kali ulangan. Faktor A adalah sabun cairanti acne, 2 taraf yaitu A1=(Inisial: P) , A2 =(Inisial:C&C) Faktor B adalah konsentrasi sabun, 5 taraf yaitu B1 = 2,5% (w/v), B2 = 5% (w/v), B3 = 7,5% (w/v), B4 = 10% (w/v), dan B5 = 12,5% (w/v). Metode yang digunakan adalah metode difusi cakram dengan kertas cakram ukuran 5 mm.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwakosentrasi sabun cair anti acneberpengaruh terhadap pertumbuhanS.aureus bakteri penyebab jerawat.Hal ini terlihat sabun cair anti acne merek C&C mampu membentuk zona hambat tertinggi pada kosentrasi 12,5% rata-rata sebesar 19,4 mm, sedangkan pada merek sabun cair anti acne P mampu membentuk rata-rata diameter zona hambat sebesar 16,4 mm. Dari uji ANOVA, sabun cair anti acnetidak memperlihat pengaruh pertumbuhan terhadap S.aureus serta tidak ada interaksi antara jenis sabun cair anti acne dengan kosentrasiterhadap S.aureus. Disimpulkan sabun cair anti acne dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus.
Actions (login required)
|
View Item |