Pertambangan Emas Lebong Donok (Bengkulu) Masa Kolonial Belanda Tahun 1897-1942

Andriyanto, Rendi (2019) Pertambangan Emas Lebong Donok (Bengkulu) Masa Kolonial Belanda Tahun 1897-1942. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
A_02_RENDI_ANDRIYANTO_15046008_5957_2019.pdf

Download (934kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Pertambangan Emas Lebong Donok (Bengkulu) Masa Kolonial Belanda Tahun 1897-1942. Penelitian ini penting untuk diteliti karena Pertambangan Emas Lebong Donok merupakan pertambangan emas pertama yang membuka j alur emas di Lebong. Dari beberapa tam bang yang ada pada masa kolonial Belanda seperti tambang emas Lebong Sulit, Lebong Simau, Lebong Simpang, dan Lebong Sawah, hanya tambang emas Lebong Donok yang masih bertahan ketika yang lain mengalami likuidasi. Penelitian ini menggunakan metode historis berupa heuristik, kritik sumber, interprestasi, dan historiografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen sebagai sumber primer penelitian. Dokumen-dokumen berasal dari Arsip Belanda yang dapat diakses di Delpher.nl yang memuat data-data pertambangan emas di Lebong Donok periode 1897-1942, seperti Het Lebong District, De Locomotive, Koloniale Mijnbouw, Zuid Sumatera, Het Nieuws Van Den Dag, Bataviaasch Nieuwsblad Mandaag, De Sumatra Post (1910) Algemen Handelsblad, Soerabaiasch-Handelsblad, De Maasbode, Mijnwezen, dan Geologi dan Mijnbouw. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tambang emas Lebong Donok menyimpan endapan bahan galian logam mulia berupa emas. Eksplorasi pertama dilakukan oleh Eugene Kassel seorang Administratur Perkebunan Kopi Suban Ayam melalui Lebong Goud Syndicaat pada tahun 1896 dan kemudian diambil alih oleh Perusahaan swasta Belanda bemama Mijnbouw Maatschappij Redjang Lebong tahun 1897. Pekerja tambang sendiri didatangkan dari Pulau Jawa melalui program kolonisasi. Hasil produksi Mijnbouw Maatschappij Rejang Lebong di Lebong Donok pada tahun 1923-1930 berjumlah 7.981.126 gram emas senilai 12 juta gulden. Tambang emas Lebong Donok memiliki alat-alat pengolahan seperti alat pengeboran listrik, kereta listrik, alat pengangkut mesin, alat pencetak emas, laboratorium, mesin pemompa air, alat penyaringan, oven untuk pembakaran emas, dan bengkel listrik. Tambang emas Lebong Donok memberikan dampak terhadap perubahan infrastruktur seperti pembangunan jalan raya, sedangkan di bidang sarana dan prasarana memberikan dampak seperti pembangunan kantor, rumah administrator, rumah sakit, tempat hiburan para pegawai Eropa, rumah pemondokan bagi para kuli kontrak, dan kantor pos/telegraf. Di bidang sosial memberikan dampak terhadap penambahan jumlah penduduk di Lebong dan di bidang ekonomi membuat wilayah Lebong menjadi pusat industri yang sangat penting sehingga situasi ekonomi di Lebong berubah sepenuhnya dan Muara Aman menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian baru di wilayah Bengkulu.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah - S1
Depositing User: Sudia Ajjronisa S.Sos.
Date Deposited: 03 Mar 2020 06:43
Last Modified: 03 Mar 2020 06:43
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/25582

Actions (login required)

View Item View Item