Kristen (Katolik) Nias di Nagari Sungai Buluh Tahun 1967-2017

Zebua, Yosep Verdianto (2018) Kristen (Katolik) Nias di Nagari Sungai Buluh Tahun 1967-2017. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Preview

Text A_02_Yosep_Verdianto_Zebua_14046014_6714_2018.pdf Download (24kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai pembabtisan secara Katolik yang dilakukan kepada orang-orang Nias yang sudah malakok di Nagari Sungai Buluah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguraikan bagimana proses masuknya Para misionaris dan melakukan pembabtisan kepada masyarakat Nias yang sudah menetap di Nagari Sungai Buluh serta menguraikan bagaimana respon pribumi terhadap keberadaan Nias (Kristen) yang ada di Nagari Sungai Buluh Kecamatan Batang Anai Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode historis. Metode ini merupakan metode yang paling sesuai untuk digunakan didalam penelitian ini karena data-data yang dibutuhkan menyangkut dengan masa lampau. Adapun metode historis ini terdiri dari tahapan heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa masuknya agama Kristen (Katolik) di Sumatera Barat khusus di Nagari Sungai Buluah Kecamatan Batang Anai pada kalangan orang-orang Nias tidak terlepas dari Ekspansi orang-orang Eropa ke Nusantara. Adanya komunitas masyarakat Suku Nias di Nagari Sungai Buluah ini menjadi peluang bagi para penginjil dan misionaris untuk melakukan pengkristenan terhadap masyarakat ini. Pengkristenan orang-orang Nias di Nagarai Sungai Buluh terjadi dua periode yaitu periode pembabtisan secara Protestan sekitar tahun 1917 oleh pendeta asal Jerman, kemudian periode ke dua pembabtisan Katolik pada tahun 1967 oleh dua orang Misionaris asal Italia. Sebelum dilakukan nya pembabtisan masyarakat Nias menganut sistem kepercayaan nenek moyang yang biasa mereka sebut dengan keyakinan Fanomba adu. Perbedaan kepercayaan serta kebudayaan di tengah-tengah masyarakat Minangkabau tidak menjadikan orang-orang Nias di Nagari Sungai Buluh menjadi kelompok yang diasingkan. Saling menghargai kedua belah pihak adalah komitmen yang dibangun sejak awal sehingga tercipta keharmoniasan antara orang Nias dengan Minangkabau di Nagari Sungai Buluh.

Actions (login required)

View Item