Akuntansi Aset Tetap pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Minang.

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti bagaimana perlakuan akuntansiterhadap aset tetap pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara InternasionalMinangkabau, dengan membandingkan antara teori yang dipelajari dibangkuperkuliahan dengan praktek yang ada di lapangan, berdasarkan PernyataanStandar Akuntansi Keuangan (PSAK).Penelitian ini menggunakan pendekatan observasi dan kepustakaan.Penulis menemukan data langsung dari perusahaan yang terkait. Berdasarkan datayang diperoleh tersebut, peneliti melakukan pengolahan sehingga akhirnyadiperoleh hasil tentang perlakuan akuntansi terhadap aset tetap yang ada di PT.Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Minangkabau.Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil, PT. Angkasa Pura II(Persero) Bandara Internasional Minangkabau menerapkan harga perolehansebagai dasar dalam mengukur aset tetapnya. Perlakuan ini telah sesuai denganStandar Akuntansi Kuangan. Pengakuan awal aset tetap yang diperolehperusahaan dengan cara pembelian, kontruksi, BOT, kompensasi dan hibah daripemerintah secara umum telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.Biaya-biaya selama masa manfaat aset tetap seperti reparasi dan pemeliharaanmenurut Standar Akuntansi Kuangan harus diperlakukan sebagai pengeluaranmodal, namun perusahaan membebankan biaya tersebut pada laporan laba rugitahun berjalan. Penyusutan aset tetap berwujud terhadap seluruh jenis asettetapnya menggunakan metode garis lurus (Straight Line Method) pada prinsipnyatelah dilaksanakan secara konsisten dan tidak menyimpang dari standar akuntansikeuangan yang berlaku. Penghapusan aset tetap dapat dilaksanakan sesuaiketetapan pemerintah RI (Menteri Keuangan RI). Pengungkapan aset tetap dalamlaporan keuangan perusahaan mengungkapkan bahwa dasar penilaian asettetapnya yaitu sebesar biaya perolehannya (biaya historis).