Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Ingkar Karya Boy Candra dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

Atasya, Nur (2024) Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Ingkar Karya Boy Candra dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Preview

Text B1_1_NUR_ATASYA_20016027_2975_2024.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Tindak tutur ekspresif penting untuk dipahami dan dipelajari karena bisa berguna untuk menunjang dalam penyampaian pesan antara penutur dan mitra tutur. Tujuan penelitian ini adalah, pertama, mendeskripsikan bentuk dari tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam novel Ingkar karya Boy Candra. Kedua, mendeskripsikan strategi tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam novel Ingkar karya Boy Candra. Ketiga, mendeskripsikan fungsi tuturan ekspresif dalam novel Ingkar karya Boy Candra. Keempat, Implikasinya terhadap pembelajaran bahasa indonesia di SMA kelas XII. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini dipaparkan secara deskriptif berupa tindak tutur ekspresif yang terdapat pada tuturan berupa kalimat dalam percakapan antar tokoh dalam novel Ingkar karya Boy Candra . Sumber data penelitian ini adalah novel berjudul Ingkar karya Boy Candra. Data penelitian dikumpulkan melalui teknik deskriptif dengan teknik dokumentasi dan teknik catat. Hasil dari penelitian ini adalah bentuk dan strategi bertutur tokoh yang terdapat dalam novel Ingkar karya Boy Candra dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Pertama, bentuk tindak tutur ekspresif yang ditemukan dalam novel Ingkar karya Boy Candra terbagi atas tujuh, yaitu mengucapkan terima kasih, memuji, memberi selamat, meminta maaf, mengejek, mengeluh, dan menyalahkan. Bentuk tindak tutur yang dominan ditemukan adalah tuturan menyalahkan, sedangkan yang tidak dominan ditemukan adalah tuturan memberi selamat. Kedua, ditemukan empat jenis strategi bertutur yaitu, strategi bertutur terus terang tanpa basa-basi, strategi bertutur terus terang dengan basa basi kesantunan positif, strategi bertutur terus terang dengan basa basi kesantunan negatif, dan strategi bertutur samar-samar. Strategi bertutur yang dominan ditemukan adalah strategi bertutur terus terang dengan basa-basi kesantunan negatif, sedangkan yang tidak dominan ditemukan adalah strategi bertutur samar-samar. Ketiga, implikasinya dalam pembelajaran, yaitu hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan bagi siswa maupun pendidik untuk materi pembelajaran KD 3.9 dan KD 4.9 dalam menganalisis dan merancang novel dengan memperhatikan isi dan kebahasaan.

Actions (login required)

View Item