Analisis Balik Kestabilan Lereng dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga pada Tambang Batubara Blok A Pit Timur PT Pengembangan Investasi Riau, Desa Pematang Benteng, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau

Armaini, Meryam Putri (2024) Analisis Balik Kestabilan Lereng dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga pada Tambang Batubara Blok A Pit Timur PT Pengembangan Investasi Riau, Desa Pematang Benteng, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
B_11_MERYAM PUTRI_ARMAINI_18137010_1125_2024.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Kegiatan penggalian tanah penutup pada aktivitas penambangan batubara yang dilakukan oleh PT PIR, menimbulkan dampak pada kestabilan material yang digali. Berdasarkan hasil pengamatan pada Blok A PT PIR, terdapat lereng yang mengalami longsoran busur pada lereng produksi penambangan. Kondisi geometri lereng yang curam dengan material lereng yang relatif lunak menjadi penyebab utama terjadinya longsoran busur, dengan tinggi lereng 19,2 m dan sudut kemiringan lereng sebesar 76o . Perlu dilakukan kajian analisis balik terhadap faktor yang menyebabkan terjadinya longsoran pada lereng pada PT PIR. Tujuannnya untuk mendapatkan desain geometri lereng yang aman agar kegiatan produksi penambangan dapat berjalan dengan baik. Analisis balik lereng dilakukan berdasarkan pada keadaan lereng aktual yang dianalisis dengan mencari nilai parameter sifat fisik dan mekanik material penyusun lereng yang sesuai. Analisis kestabilan lereng untuk mendapatkan nilai Faktor Keamanan (FK), dilakukan dengan menggunakan metode numerik berupa metode elemen hingga (finite element method) dengan kriteria keruntuhan Mohr Coulomb. Berdasarkan hasil analisis balik, nilai parameter sudut geser dalam ( fric. Angel) mengalami penurunan sebesar 30% dengan nilai Soil menjadi 5,73, Sandstone = 2,84, Claystone = 3,06 dan Coal = 26,73. Parameter kohesi (cohesion) juga mengalami penurunan sebesar 20% pada hasil analisis balik dengan nilai kohesi Soil menjadi 0,03, Sandstone 0,04, Claystone = 0,02 dan Coal = 0,44. Untuk menangani lereng yang longsor direkomendasikan untuk mengubah desain geometri lereng aktual agar menjadi lebih stabil. Pada kondisi natural direkomendasikan dengan tinggi lereng 18,5 m, sudut kemiringan lereng sebesar 55o dengan FK=1,35 dan FK = 1,44 serta pada kondisi jenuh dengan tinggi lereng 16 m, sudut kemiringan lereng sebesar 35odan FK = 1,33.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
CorrectorUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
CorrectorUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: LONGSORAN BUSUR, ANALISIS BALIK, FAKTOR KEAMANAN (FK), GEOMETRI LERENG
Subjects: T Technology
T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan - S1
Depositing User: Fitri Yelli
Date Deposited: 14 Mar 2024 06:37
Last Modified: 14 Mar 2024 06:37
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/50688

Actions (login required)

View Item View Item