Wulandari, Marisa
(2023)
Tindak Tutur Direktif Guru dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Negeri 3 Pariaman.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur
direktif guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VII SMP Negeri 3
Pariaman, dan strategi bertutur guru yang digunakan oleh guru dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VII SMP Negeri 3 Pariaman. Jenis
peneliian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif.
Instrument penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam,
dan teknik catat.
Hasil penelitian ini adalah pertama, bentuk tindak tutur direktif guru yang
di temukan dalam proses pembelajaran di kelas VII SMP Negeri 3 Pariaman ada
lima, yaitu tindak tutur direktif menyuruh, tindak tutur direktif memohon, tindak
tutur direktif menuntut, tindak tutur direktif menyarankan dan tindak tutur direktif
menantang. yang dominan digunakan adalah tindak tutur direktif menyuruh.
Penggunaan bentuk tindak tutur direktif menyuruh dominan ditemukan karena
guru cenderung menyampaikan tuturannya secara langsung tanpa basa-basi yang
membuat hubungan antara guru dengan siswa terjaga dan harmonis. Selanjutnya,
guru merasa memiliki hubungan yang lama dengan siswa, sudah mengenal sekali
bagaimana watak dan sifat siswanya sehingga setiap tuturan yang disampaikan
oleh guru langsung diucapkan, yang di gunakan ketika guru membuka
pembelajaran sampai menutup pembelajaran. Bentuk tindak tutur direktif yang
tidak dominan ditemukan adalah tindak tutur direktif menuntut. Tindak tutur
direktif menuntut tidak dominan digunakan karena guru dominan menggunakan
tindak tutur direktif menyuruh. Kemudian, pada pengaplikasianya bentuk tindak
tutur direktif menuntut digunakan ketika guru menuntut siswa untuk melakukan
sesuatu yang disampaikan lewat tuturan.
Kedua, Ada lima strategi bertutur yang diteliti dalam penelitian ini, kelima
strategi tersebut adalah Bertutur Terus Terang tanpa Basa-Basi (BTTB), Bertutur
Terus Terang dengan Basa-basi Kesantunan Positif (BTBKP), Bertutur Terus
Terang dengan Basa-basi Kesantunan Negatif (BTBKN), Bertutur Samar-Samar
(BSS), dan Bertutur dalam Hati (BDH). Strategi bertutur yang dominan digunakan
adalah strategi Bertutur Terus Terang Tanpa Basa-Basi (BTTB) yang sejalan
penggunaannya dengan bentuk tindak tutur direktif menyuruh. Ada dua strategi
yang tidak digunakan oleh guru dalam penelitian ini yaitu strategi Bertutur SamarSamar
(BSS) dan strategi Bertutur dalam Hati (BDH). Alasannya dapat terlihat
dari faktor lingkungan dan hubungan antara guru dengan siswa. Selanjutnya guru
merasa hubungannya dengan siswa sudah terjalin lama, dan seperti yang kita
ketahui penggunaan startegi BDH dan BSS digunakan ketika penutur memiliki
hubungan yang akrab dengan lawan tutur atau belum mengenal lawan tutur.
Actions (login required)
|
View Item |