Faktor Penyebab Konflik Sosial Penetapan PJ Kades (Studi Kasus: Desa Sampuran Simarloting, Kecamatan Hulu Sihapas, Kabupaten Padang Lawas Utara)

Hasibuan, Yusril Fauzi (2023) Faktor Penyebab Konflik Sosial Penetapan PJ Kades (Studi Kasus: Desa Sampuran Simarloting, Kecamatan Hulu Sihapas, Kabupaten Padang Lawas Utara). Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
B1_4_YUSRIL_FAUZI_HASIBUAN_18058064_2195_2023.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi ketertarikan peneliti melihat fenomena peralihan pemerintahan desa sebagai ajang kontestasi masyarakat, tidak jarang diwarnai oleh konflik dan pertentangan antar masyarakat, baik konflik individu ataupun konflik sosial. Sama halnya pada penetapan Pejabat Kepala Desa di Desa Sampuran Simarloting yang tak luput dari konflik dan pertentangan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan Faktor Penyebab dan dampak konflik dalam penetapan pejabat Kepala Desa di Desa Sampuran Simarloting. Penelitian ini akan mengambil kasus di Desa Sampuran Simarloting. Analisis hasil penelitian akan menggunakan teori budaya politik dari perspektif Gabriel Almond dan Sidney Verba yang menjelaskan sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada di dalam sistem tersebut. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif tipe studi kasus intrinsik, serta menggunakan teknik purposive sampling sebagai teknik pemilihan informan yang berjumlah 15 orang. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi serta menggunakan triangulasi data untuk melihat keabsahan data. Untuk analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor penyebab terjadinya konflik yaitu: 1) Mora tidak menerima anak boru sebagai pemimpin di desa karena memegang teguh sistem kekerabatan dalihan na tolu, sehingga terjadinya penolakan dari pihak hasibuan sebagai mora karena secara sistem kekerabatan tidak diperbolehkanya siregar sebagai anak boru di desa menjadi pemimpin. 2) Keberpihakan Kerabat (Nepotisme), hubungan kekeluargaan memberi pengaruh kemudahan untuk mendapatkan posisi kedudukan menjadi pemimpin desa, seperti fenomene marga siregar yang ditetapkan menjadi PJ Kades karena memiliki kerabat yang menjabat di kantor kecamatan. Adapun dampak dari konflik yang terjadi berdampak pada perpecahan (perpisahan) kegiatan kegiatan kemasyarakatan seperti, Arisan ibu-ibu terbagi dua bagian kelompok yaitu arisan marga hasibuan dan arisan marga siregar, serta kegiatan pengajian yang menjadi dua bagian kelompok, pengajian marga hasibuan dan pengajian marga siregar begitu juga dengan pesta dan kemalangan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorSusilawati, NoraUNSPECIFIED
CorrectorIkhwan, IkhwanUNSPECIFIED
CorrectorPutra, Eka VidyaUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: FAKTOR PENYEBAB KONFLIK SOSIAL
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
L Education > LC Special aspects of education
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi- Antropologi - S1
Depositing User: Arlianis
Date Deposited: 26 Oct 2023 07:10
Last Modified: 26 Oct 2023 07:10
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/47735

Actions (login required)

View Item View Item