Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Tahfidz di SMA Negeri 5 Padang

Zulkifli, Zulkifli (2020) Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Tahfidz di SMA Negeri 5 Padang. Skripsi thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img]
Preview
Text
A_04_ZULKIFLI_1447_15058014_2020.pdf

Download (488kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tahfidz di SMA Negeri 5 Padang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif jenis deskriptif. Informan penelitian adalah kepala SMA Negeri 5 Padang, Wakil Kesiswaan, Koordinator kegiatan tahfidz, ustadz/ustazah yang mengajar tahfidz, Guru mata pelajaran sosiologi dan Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tahfidz serta siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tahfidz. data ini diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif dari Miles dan Huberman. Analisis interaktif Miles dan Huberman yakni data reduction, data display dan data conclusion drawing / verification. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tahfidz dilakukan setiap hari senin,selasa,rabu, dan kamis pukul 06:00 WIB sampai pukul 07:00 WIB. Tujuan dilakanakan kegiatan ekstrakurikuler tahfidz adalah membentuk karakter siswa seperti karakter religius, karakter cinta membaca dan menghafal Al Qur‟an, dan karakter sosial budaya yaitu kato nan ampek (madaki,mandata melereng,manurun). Ada dua orang Ustadz dan ustadzah yang mengajar tahfidz merupakan dari yayasan Ar-Risalah dan lembaga tahfidz Masjid Nurul Iman Padang. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tahfidz juga terdapat faktor pendorong dan fakor penghambat yaitu ; faktor pendorong a) Mengembangkan bakat siswa sebab siswa yang sudah memiliki hafalan dan sudah lancar memba Al Quran mereka diarahkan untuk mengikuti program tahfizh. b) Dimudahkan masuk perguruan tinggi karena ada perguruan tinggi yang memberikan kemudahan bagi orang yang memiliki hafalan yang cukup banyak seperti 9 juz.. c) Kearifan lokal Minangkabau tujuannya generasi muda tidak jauh dengan budaya Minangkabau. Sedangkan faktor penghambat adalah a) Pendanaan, pihak sekolah mengalami kesulitan dalam pendanaan penyelenggaraan program tahfidz karena program ini tidak dibiayai dengan dana BOS. b) Waktu pelaksanaan yang pendek, karena penyelenggaraannya hanya sutu jam sehingga kurang maksimal untuk siswa menghafal dan menyetor hafalan mereka.c) Siswa jenuh, disebabkan sulitnya mengahafal dan mempertahankan hafalan Al Quran.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi- Antropologi - S1
Depositing User: Mrs Risna Juita
Date Deposited: 02 Sep 2021 04:13
Last Modified: 02 Sep 2021 04:13
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/33275

Actions (login required)

View Item View Item