Pacu Jawi Dalam Tahun Politik Di Kabupaten Tanah Datar

Irvan, Arief (2019) Pacu Jawi Dalam Tahun Politik Di Kabupaten Tanah Datar. Skripsi thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img]
Preview
Text
A_04_ARIEF_IRVAN_4264_15058066_2019.pdf

Download (525kB) | Preview

Abstract

Pacu Jawi adalah perlombaan sapi di dalam sawah yang berair dan berlumpu. Pacu jawi dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan kegembiraan setelah panen usai dilakukan masyarakat, Fungsi utama pacu jawi yaitu mempererat tali silahturahmi sesama petani dan peternak jawi. Seiring perkembangan zaman pacu jawi dijadikan menjadi alek nagari,dan menjadi olahraga serta objek kunjungan wisata di Kabupaten Tanah Datar. Pada tahun 2019 ini pacu jawi menjadi arena kontestasi politik oleh politikus. Penelitian ini dianalis dengan teori interpretivisme simbolik yang dikemukakan oleh Clifford Geertz. Geertz dengan asumsinya memandang manusia sebagai pembawa produk sekaligus subjek dari suatu sistem tindakan dan simbol berlaku sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan pengetahuan, pesan-pesan, dan pedoman untuk bertindak dan berperilaku. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah informan 19 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi pasif, wawancara mendalam, studi dokumentasi, serta validitas data dilakukan dengan triangulasi data. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis interpretatif dengan langkah-langkah hermeneutik data, menginterpretasikan data, interpretatif dipresentasikan. Alek pacu jawi dimulai dari persiapan, pelaksanaan, dan penutupan pacu jawi di Nagari Parambahan. Pada pelaksanaan pacu jawi dalam tahun politik di Nagari Parambahan terdapat simbol-simbol dalam galanggang pacu jawi. simbol tersebut yaitu marawa, siriah dalam carano, bararak bundo kanduang beserta manjunjung silamak, pidato tagak beserta petatah petitih dalam penutupan pacu jawi, jawi dan tali bajak, Porwi, jawi disuntiang beserta pitih samek, simbol tersebut biasanya ditemukan pada alek pacu jawi sebelumnya yang bermakna tradisional. Simbol seperti medan bapaneh, galanggang sawah, pemilik jawi, joki, mengurus jawi, bendera partai, baliho kontestan, sumbangan, baju kontestan politik, balai-balai dan penonton, pemuda dan panitia, dan Nagari. Keseluruhan simbol tersebut membuat alek pacu jawi berbeda dari tahun sebelumnya, pacu jawi menjadi sarana kampanye bagi kontestan politik untuk mempengaruhi dan menggiring masyarakat untuk memilih salah satu kontestan politik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi- Antropologi - S1
Depositing User: Mrs Risna Juita
Date Deposited: 21 Jun 2021 03:14
Last Modified: 21 Jun 2021 03:14
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/32083

Actions (login required)

View Item View Item