Studi Tentang Batik di Kabupaten Dharmasraya (Studi Kasus Di Pondok Batik Padang Sari Nagari Tebing Tinggi Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya)

Suryani, Annisa (2019) Studi Tentang Batik di Kabupaten Dharmasraya (Studi Kasus Di Pondok Batik Padang Sari Nagari Tebing Tinggi Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya). Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Preview

Text A_01_ANNISA_SURYANI_1306525_3926_2019.pdf Download (90kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Pondok Batik Padang Sari yang berlokasi di Jorong Padang Sari Nagari Tebing Tinggi Kecamatan Pulau Punjung Dharmasraya. Di Pondok batik Padang Sari ini memiliki motif yang khas yang diciptakan sendiri dengan sumber ide dari lingkungan sekitar dan kekayaan alam Dharmasraya dan menggunakan zat pewarna alam berupa gambir dan untuk pewarnaan alam hanya menggunakan gambir saja dalam proses pewarnaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk motif dan proses pewarnaan pada batik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan denga teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan meliputi: Pemilik dan Pengrajin Usaha Sulaman yang mengetahui tentang bentuk motif batik dan proses pewarnaan di Pondok batik Padang Sari. Selanjutnya data dikaji dan dianalisa dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian ini diketahui bahwa ada delapan motif yang menjadi khas batik di Pondok Batik Padang Sari yaitu motif kiambang bertaut, motif sawit karet, motif ikan soma, motif candi padang roco, motif anggrek hutan, motif bungo pancung matohari, motif sirih gadang bungo kupu-kupu, dan motif rajuik bajelo. Dimana setiap motifnya memiliki bentuk ragam hias naturalis, dekoratif dan geometris yang terdiri dari ornamen utama, ornamen pelengkap dan isen motif. Pada proses pewarnaan menggunakan gambir yang dipakai adalah taninnya yang digunakan untuk mewarnai dasar pada batik, sedangkan untuk pewarnaan motifnya menggunakan zat warna berupa remasol yang pewarnaanya dengan cara dicolet. Untuk Proses pewarnaan dengan zat warna alam dimulai dari tahapan mordanting, pembuatan motif, ngelowongi, nerusi, ngiseni, mencolet, menembok, mencelup, melorot dan finishing.

Actions (login required)

View Item