Respon Siswa dalam Mengungkapkan Emosi Marah di SMP dan Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling.

Emosi marah merupakan reaksi emosional terhadap sesuatu yang tidaksesuai dengan yang diinginkan dan disebabkan oleh berbagai macam hal sepertiancaman, kekecewaan, frustasi dan lainnya Penelitian ini dilatarbelakangi olehfenomena adanya siswa yang mudah marah dan mudah tersinggung sehinggaberperilaku kasar. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan respon siswadalam mengungkapkan emosi marah di SMP dan Implikasinya terhadap layananBK.Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakanmetode kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah sebanyak 475 orang siswa dansampel sebanyak 217 siswa yang dipilih dengan teknik Stratified RandomSampling. Instrumen yang digunakan adalah angket emosi marah siswa. Datadianalisis dengan teknik statistik deskriptif. Temuan penelitian ini menunjukkanbahwa yang pertama, emosi marah remaja berdasarkan aspek biologis cenderungberada pada kategori cukup tinggi (53,45%). Kedua, emosi marah remajaberdasarkan aspek emosional cenderung berada pada kategori cukup tinggi(50,23%). Ketiga, emosi marah remaja berdasarkan aspek intelektual cenderungberada pada kategori tinggi (45,62%). Keempat, emosi marah remaja berdasarkanaspek sosial cenderung berada pada kategori cukup tinggi (64,05%). Dan kelima,emosi marah remaja berdasarkan aspek spiritual cenderung berada pada kategoricukup tinggi (52,99%).Berdasarkan temuan penelitian, disarankan kepada guru BK/Konselorsekolah untuk dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling berupalayanan informasi, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan,dan layanan konseling kelompok kepada siswa, agar dapat membantumengekspresikan emosi marah siswa dengan tepat dan mampu mengelola emosimarah.