Pengembangan Comic Strip Sebagai Media Pembelajaran Berlandaskan Analisis Historical Thinking

Penelitian ini berangkat dari berbagai persoalan yang terjadi dalam
pembelajaran sejarah. Salah satu persoalan yang paling krusial yaitu sulitnya guru
membangun konstruksi berpikir sejarah anak didik, karena materi pembelajaran
sejarah yang bersifat mendetail. Media adalah hal utama yang harus digunakan oleh
guru dalam proses pembelajaran untuk membantu visualisasi peristiwa masa lalu
agar nyata terlihat oleh anak didik. Akan tetapi kendala yang tidak dapat dihindari
adalah minimnya ketersediaan media yang mumpuni dalam visualisasi peristiwa
sejarah. Berangkat dari permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu
merancang sebuah media pembelajaran berupa comic strip. Comic strip tidak hanya
dibuat untuk visualisasi peristiwa sejarah, akan tetapi pengembangannya juga
mempertimbangakan aspek historical thinking sebagai karakteristik utama dari
sejarah itu sendiri. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis
kelayakan media comic strip sebagai media pembelajaran sejarah.
Jenis penelitian ini adalah R&D (research and development) dengan
menggunakan 4D models yang dijalankan melalui 3 tahapan yaitu, define, design,
dan development. Instrument yang digunakan berupa lembar penilaian kelayakan
comic strip berlandaskan analisis historical thinking untuk ahli materi dan media
comic strip untuk ahli media. Analisis data kualitatif berupa kritik dan saran dari
para ahli validator dan data kuantitatif berupa penilaian media dengan analisis skor
menggunakan skala likert. Teknik analisis data penelitian dilakukan dengan
menggunakan kuantitatif-kualitatif.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dihasilkan produk berupa
media comic strip berlandaskan analisis historical thinking. Adapun tahapan yang
dilakukan untuk menghasilkan produk comic strip berlandaskan historical thinking
adalah sebagai berikut: (1) tahap pendefenisian, yaitu menganalisis permasalahan
yang terkait dengan media pembelajaran dan mencari solusi dari permasalahan
tersebut; (2) tahap perancangan, yaitu tahap menyusun kerangka comic strip
berlandaskan historical thinking yang melalui tahapan pembuatan ringkasan cerita,
analisis cerita berdasarkan historical thinking konsep 5’C, pembuatan story line,
desain media comic strip (skesa awal dan outline) serta pengeditan dengan
photoshop. (3) tahap pengembangan, yaitu melakukan uji kelayakan dengan
melibatkan ahli materi historical thinking dan media pembelajaran. Produk
penelitian yang dikembangkan memperoleh kriteria sangat layak dari ahli materi
historical thinking. Sedangkan dari ahli media memperoleh kriteria sangat layak.
Sehingga produk yang dihasilkan layak untuk digunakan sebagai media
pembelajaran.
Kata Kunci : media pembelajaran, comic strip, historical thinking 5’C