@phdthesis{repounp14185, title = {Kungkai: Gambaran Desa Transmigrasi Multikultural di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu 1982-2014.}, school = {Universitas Negeri Padang}, year = {2016}, month = {January}, author = {Putra, Debi Dwi}, keywords = {Desa Transmigrasi Multikultural}, abstract = {Skripsi ini mengkaji mengenai pemukiman transmigrasi multikultural di Desa Kungkai pada tahun 1982-2014. Para transmigran berasal dari Jawa dan Lampung yang berasal dari etnis Bali, Bugis dan Serawai. Penelitian ini mencoba merealisasikan harmoni dan kerukunan umat beragama di Desa Kungkai sebagai potret masyarakat yang multikultur. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana kehidupan sosial budaya masyarakat multietnis di Desa Kungkai pada tahun 1982 hingga 2014 dan bagaimana masing-masing etnis menjalin harmonisasi dalam keberagaman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi empat tahap yaitu: (1) heuristik, (2) kritik sumber (ekstern dan intern), (3) interpretasi, dan (4) historiografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa Desa Kungkai memiliki penduduk yang berlatar belakang etnik yang berbeda, namun juga memiliki keragaman agama. Masing-masing etnis ini menjalankan aktivitas kehidupan sesuai dengan budaya dari daerah asal masing-masing. Lebih dari tiga dekade penduduk dari berbagai latar belakang agama dan etnik tinggal bersama di Desa Kungkai. Hingga kini belum ada gesekan yang berarti dalam kaitannya dengan hubungan antar agama dan etnik. Harmonisasi tercipta melalui usaha yang berkesinambungan melalui pembentukan wadah dan sarana sosial, atau menciptakan aktifitas sosial keagamaan, yang memungkinkan kelompok etnis yang berada dalam satu wilayah atau desa dapat saling berhubungan dan bekerjasama. Gotong royong maupun tolong menolong yang mewarnai kehidupan masyarakat Desa Kungkai, umumnya melibatkan semua etnis yang ada di Desa Kungkai, baik itu etnis Jawa, Bali, Bugis dan Serawai. Gotong royong merupakan salah satu ciri masyarakat di Desa Kungkai tampak dalam berbagai aktivitas sebagai bentuk kegiatan untuk kepentingan umum yang muncul atas inisiatif aparat maupun individu. Manakala interaksi sosial ini sudah melembaga dalam kehidupan masyarakat, maka terjadilah integrasi, dan akhirnya menimbulkan suatu kesan tidak ada lagi perbedaan suku dan daerah asal.}, url = {https://repository.unp.ac.id/id/eprint/14185/} }