%X Mahasiswa berada pada tahap perkembangan remaja akhir. Mahasiswa harusnya sudah cenderung menunjukkan sikap yang lebih baik dalam menghadapi konflik, kenyataannya masih dijumpai sebagian mahasiswa belum mampu mengatasi masalah yang dihadapinya yang disebut dengan resolusi konflik. Mahasiswa yang berada pada masa remaja akhir, penting memiliki resolusi konflik untuk bisa mengatasi masalah dengan baik. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan resolusi konflik dilihat dari aspek kemampuan orientasi, kemampuan resolusi konflik dilihat dari aspek kemampuan persepsi, kemampuan resolusi konflik dilihat dari aspek kemampuan emosional, kemampuan resolusi konflik dilihat dari aspek kemampuan komunikasi, dan kemampuan resolusi konflik dilihat dari aspek kemampuan berpikir. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa BK FIP UNP angkatan 2020 yang berjumlah 160 orang. Dari populasi tersebut ditarik sampel menggunakan teknik proportional random sampling, dan di dapatkan sampel sebanyak 114 orang mahasiswa. Untuk mengumpulkan data menggunakan instrumen angket dengan menggunakan model skala Likert. Pengumpulan data dilakukan secara online, menggunakan Google Form. Setelah data didapatkan kemudian dianalisis dengan teknik persentase. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kemampuan resolusi konflik dengan teman sebaya pada mahasiswa BK FIP UNP angkatan 2020 sebagai berikut: a).Kemampuan orientasi berada pada kategori tinggi. b). Kemampuan persepsi berada pada kategori tinggi. c). Kemampuan emosional berada pada kategori tinggi. d). Kemampuan komunikasi berada pada kategori sedang. e). Kemampuan berpikir berada pada kategori tinggi. Implikasi layanan Bimbingan dan Konseling,yaitu: layanan informasi, layanan konseling individu, dan layanan bimbingan kelompok. %D 2021 %L repounp13930 %A Ilma Mardatillah %I Universitas Negeri Padang %T Kemampuan Resolusi Konflik dengan Teman Sebaya.