%0 Thesis %9 Bachelor/Skripsi %A Handini, Latifah %A FIP UNP, %B Bimbingan dan Konseling FIP UNP %D 2018 %F repounp:12244 %I Universitas Negeri Padang %K Self-disclosure, Jenis Kelamin %T Perbedaan Self-disclosure Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin dalam Konseling Individual %U https://repository.unp.ac.id/id/eprint/12244/ %X Self-disclosure merupakan kemampuan untuk berbagi informasi, pengalaman, perasaan, ide dan gagasan tentang diri sendiri kepada orang lain yang tidak dapat diketahui orang lain tanpa adanya pengungkapan oleh individu tersebut. Self-disclosure merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dari pelaksanaan konseling individual. Namun kenyataan yang ditemukan yaitu masih terdapat siswa yang memilih memendam masalahnya sendiri dibanding menceritakannya kepada Guru BK. Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi self-disclosure adalah jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan, selfdisclosure siswa laki-laki dalam konseling individual (2) mendeskripsikan self-disclosure siswa perempuan dalam konseling individual (3) menguji perbedaan self-disclosure siswa laki-laki dan perempuan dalam konseling individual. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis deskriptif komparatif. Populasi penelitian ini adalah sebanyak 154 orang siswa SMK N 6 Padang yang telah pernah mengikuti konseling individual dan sampel sebanyak 111 siswa yang dipilih dengan teknik Proportional Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah Skala Self-disclosure. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif dan teknik uji beda (t-test) dengan bantuan program SPSS for windows versi 20.00. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa: (1) self-disclosure siswa laki-laki dalam konseling individual berada pada kategori sedang, (2) selfdisclosure siswa perempuan dalam konseling individual berada pada kategori sedang, (3) dan terdapat perbedaan yang signifikan antara selfdisclosure siwa laki-laki dan perempuan dalam konseling, dimana selfdisclosure siswa perempuan lebih tinggi dibanding self-disclosure siswa laki-laki dalam konseling individual. Artinya perempuan lebih terbuka dibanding siswa laki-laki dalam menceritakan masalahnya kepada Guru BK saat konseling individual.