Pengembangan Panduan Peningkatan Identitas Diri dalam Pencegahan Pornografi melalui Layanan Informasi

Dewasa ini maraknya pornografi di kalangan remaja menjadi permasalahan serius
yang perlu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Kemudahan dalam mengakses
internet serta fasilitas berupa gadget membuat remaja dapat dengan mudah terpapar oleh
bahaya pornografi. Kondisi ini apabila dibiarkan begitu saja dapat menimbulkan
kecanduan pornografi dan berakibat pada terganggunya perkembangan remaja. Salah satu
penyebab individu terpapar oleh bahaya pornografi adalah identitas diri yang rendah.
Identitas diri memiliki peran penting bagi perkembangan remaja. Remaja yang gagal
dalam mencari identitas diri dapat berperilaku menyimpang. Hal ini terjadi karena remaja
tidak bereksplorasi dan berkomitmen dalam menjalani kehidupannya, sehingga
menimbulkan kebingungan dalam berperilaku. Salah satu bentuk perilaku menyimpang
tersebut adalah pornografi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1)
menghasilkan produk berupa panduan peningkatan identitas diri siswa dalam pencegahan
pornografi melalui layanan informasi, (2) tingkat kelayakan panduan layanan informasi
untuk meningkatkan identitas diri siswa dalam pencegahan pornografi, (3) tingkat
keterpakaian panduan layanan informasi yang digunakan oleh guru BK/Konselor untuk
meningkatkan identitas diri siswa dalam pencegahan pornografi, dan (4) tingkat
efektivitas layanan informasi yang dilaksanakan guru BK/Konselor terhadap peningkatan
identitas diri siswa dalam pencegahan pornografi.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan
mengikuti langkah pengembangan model 4-D (Define, Design, Development and
Desseminate). Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMK. Sampel berjumlah 106
orang siswa yang dipilih menggunakan teknik pengambilan sample Proportional Random
Sampling. Subjek uji coba penelitian terdiri dari tiga orang ahli untuk menguji kelayakan,
dan tiga orang guru BK/Konselor untuk menguji keterpakaian panduan. Instrumen yang
digunakan adalah model skala Likert. Penelitian dilakukan dengan uji coba produk
penelitian dan uji efektivitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) menghasilkan produk berupa panduan
peningkatan identitas diri dalam pencegahan pornografi melalui layanan informasi, (2)
panduan peningkatan identitas diri dalam pencegahan pornografi melalui layanan
informasi dinilai “sangat layak” secara materi/isi, dan “sangat layak” secara tampilan, (3)
tingkat keterpakaian panduan peningkatan identitas diri dalam pencegahan pornografi
melalui layanan informasi berada pada kategori “sangat baik”, dan (4) panduan
peningkatan identitas diri dalam pencegahan pornografi melalui layanan informasi efektiv
digunakan untuk meningkatkan identitas diri siswa dalam pencegahan terhadap
pornografi.