Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Budaya Sekolah di Gugus II Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam.

Penelitian ini mendeskripsikan tentang Implementasi Pendidikan Karakter melalui budaya sekolah di Gugus II Kecamatan IV Ampek Nagari Kabupaten Agam. Implementasi Pendidikan Karakter melalui budaya sekolah tersebut melibatkan upaya untuk mengkaji bagaimana pendidikan karakter diintegrasikan dalam budaya sekolah. Tujuan penelitian ini yaitu: a) untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter melalui budaya sekolah di Gugus II Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam; b) untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi pendidikan karakter melalui budaya sekolah
di Gugus II Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam; dan c) untuk mendeskripsikan hasil implementasi nilai-nilai pendidikan karakter melalui budaya sekolah di Gugus II Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Data tersebut diperoleh dari pihak-pihak yang dianggap mampu memberikan informasi secara maksimal terkait dengan implementasi pendidikan karakter melalui budaya sekolah terdiri atas kepala sekolah, guru, dan siswa. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Sedangkan uji keabsahan data dilakukan dengan meningkatkan ketekunan pengamatan dan triangulasi sumber data. Berdasarkan temuan dilapangan menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter melalui budaya sekolah dilakukan dengan tiga ruang pengembangan yaitu: 1) kegiatan rutin; 2) kegiatan terprogram; dan 3) keteladanan. Faktor yang mempengaruhi berupa faktor pendukung terdiri dari
komitmen dan dukungan sekolah, serta peran guru dan warga sekolah sedangkan faktor penghambat berupa sarana dan prasarana yang kurang memadai, problematika siswa, dan adanya tantangan dari luar. Hasil dari penerapan nilainilai
pendidikan karakter melalui budaya sekolah dalam kategori baik, dimana siswa sudah mampu melaksanakan kegiatan secara terus menerus, namun masih terdapat beberapa siswa yang perlu bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan budaya sekolah.