Efektifitas Konseling Kelompok Menggunakan Teknik Assertive Training dalam mengurangi Kecemasan Korban Bullying pada Siswa SMA.

Perilaku bullying merupakan tindakan yang menyalahi kekuatan dan kekuasaan yang bersifat menyakiti seseorang yang lebih lemah baik secara verbal, fisik, maupun psikis sehingga korban merasa di bawah tekanan. Tekanan tersebut menyebabkan kecemasan bagi korban bullying dan apabila tidak segera diatasi, maka akan menimbulkan dampak seperti bunuh diri dan menyendiri . Sehingga diperlukan upaya untuk mengurangi kecemasan korban bullying di kalangan siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan korban bullying di kalangan siswa adalah dengan memberikan layanan konseling kelompok menggunakan teknik assertive training. Tujuan penelitian ini yaitu, (1) mendeskripsikan kecemasan bullying siswa SMA 6, (2) mengungkapkan perbedaan kecemasan korban bullying siswa kelompok eksperimen yang mengikuti konseling kelompok menggunakan teknik assertive training dengan kelompok kontrol tanpa perlakuan khusus, (3) mengungkapkan efektifitas konseling kelompok menggunakan teknik assertive training dalam mengurangi kecemasan siswa korban bullying di SMA 6. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment. Sampel penelitian ini sebanyak 12 siswa untuk kelompok eksperimen dan 12 siswa untuk kelompok kontrol. Penarikan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Analisis statistik data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu statistik nonparametrik. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Beck Anxiety Inventory (BAI) dengan model Skala Likert, data dianalisis dengan menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test dan Kolmogorov-Smirnov Two Independent Sampels dengan bantuan SPSS versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan yang signifikan kecemasan korban bullying kelompok eksperimen sebelum dan sesudah mengikuti layanan konseling kelompok menggunakan teknik assertive training, (2) terdapat perbedaan yang signifikan kecemasan korban bullying kelompok
kontrol sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling kelompok tanpa perlakuan khusus, (3) terdapat perbedaan kecemasan korban bullying kelompok eksperimen yang diberikan layanan konseling kelompok menggunakan teknik assertive training dengan kelompok kontrol yang diberikan layanan konseling kelompok tanpa perlakuan khusus, hal ini terlihat pada skor rata-rata postest kecemasan bullying kelompok eksperimen turun lebih tinggi dari pada skor ratarata postest kecemasan korban bullying kelompok kontrol. Dengan demikian, layanan konseling kelompok menggunakan teknik assertive training efektif dalam mengurangi kecemasan korban bulllying siswa.