Pengaruh pH Larutan terhadap Karakterisasi Pertukaran Ion pada Biosorpsi Ion Tembaga (II) oleh Biomassa Alga Hijau (Cladophora fracta) Terimmobilisasi dan Termodifikasi

Penggunaan biomassa alga hijau sebagai biosorben logam berat telah banyak dilakukan, salah satunya dengan menggunakan biomasa Alga Hijau (Cladophora fracta) yang memiliki kemampuan menyerap yang cukup baik karena adanya gugus aktif karboksil, amina dan karbonil. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh pH larutan terhadap karakterisasi pertukaran ion pada biosorpsi ion Cu 2+ oleh biomassa alga hijau (Cladophora fracta) yang terimmobilisasi dan termodifikasi gugus karboksilatnya. Karakterisasi pertukaran ion pada biomasa dapat diketahui melalui proses elusi larutan Cu 2+ di dalam kolom yang dilakukan pada biosorben yang terlebih dahulu diperlakukan dengan CaCl 2 0,2 M sehingga ion Cu 2+ dapat menggantikan ion Ca 2+ yang telah terikat. Karakterisasi ini dapat dilihat melalui spektrum FTIR. Sedangkan untuk mengetahui peranan dari gugus fungsi karboksil, dilakukan dengan memodifikasi gugus ini menjadi ester melalui proses esterifikasi dengan metanol dan asam klorida. Dari hasil penelitian diperoleh pengaruh pH pada penyerapan ion Cu 2+ dan pertukaran ion berpengaruh secara signifikan. Jumlah serapan optimum terjadi pada pH 5 yaitu 6,75 mg/g (modifikasi), 6,76 mg/g (treatment) dan 6,74 mg/g (modifikasi dan treatment) dan ion Ca 2+ yang tergantikan serbesar 2,58 mg/g (treatment) dan 2,03 mg/g (modifikasi dan treatment). Untuk melihat peranan gugus fungsi karboksil, biomassa non modifikasi penyerapan yang terjadi lebih besar yaitu 6,152 mg/g dan 6,153 mg/g dibandingkan dengan biomassa yang mengalami modifikasi 6,09 mg/g dan 6,1 mg/g.