Interaksi Antara Mucikari Pere dan Pelanggan dalam Prostitusi Pelajar di Kota Padang

Prostitusi masalah tertua di dunia, selalu ada dan berkembang seiring dengan perubahan struktural dalam masyarakat. Di Kota Padang prostitusi dilakukan secara diam-diam dalam bentuk terselubung, karena belum ada kebijakan yang mengizinkan pembukaan lokalisasi untuk prostitusi hal ini karena tidak sesuai dengan ajaran ada minangkabau. Studi ini mengungkap bentuk interaksi antara mucikari pere dan pelanggan yang terjadi di Kota Padang. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori Interaksi Sosial yang dikemukakan oleh Gillin dan Gillin. Gillin menjelasakan interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antara orangorang, antara kelompok-kelompok, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Asumsi dasar dari teori interaksi sosial yaitu diperoleh gambaran bahwa interaksi diasosiatif yang sebagai suatu proses akomodasi merujuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha untuk mencapai kestabilan, dimana seorang mucikari yang mencari keuntungan di bidang ekonomi saling bersaing dengan mucikari lainnya dalam aktivitas prostitusi tanpa adanya pertentangan itu dilakukan untuk tercapainya suatu kestabilan di dalam kegiatan prostitusi. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus (case study). Pemilihan informan dilakukan secara snowball sampling dengan jumlah informan 17 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi pasif, wawancara mendalam, dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian di lapangan menunjukan bahwa bentuk interaksi antara mucikari pere dan pelanggan dalam prostitusi pelajar di Kota Padang terdiri dari 3 faktor: 1) interaksi dalam mencari dan mempertahankan pelanggan, terjadinya interaksi mucikari dalam mendapatkan pelanggan hal seperti itu mereka lakukan karena ingin mendapatkan sesuatu yang lebih dari pelanggannya. 2) interaksi mencari dan mempertahankan pere, terjadi di dalam kelompok mucikari, tidak hanya dalam mempertahankan pelanggan. 3) interaksi dalam membentuk dan mempertahankan jaringan disini, seorang mucikari harus bisa membentuk jaringan dengan kelompokkelompok mucikari lain.