Kurniawan, Rilla (2015) Peranan Orang Tua dalam Melatih Bicara Anak Tunarungu di SLB Wacana Asih Padang. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_2_RILLA_KURNIAWAN_95901_1002_2015.pdf [thumbnail of B1_2_RILLA_KURNIAWAN_95901_1002_2015.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_2_RILLA_KURNIAWAN_95901_1002_2015.pdf
Download (1MB)
Abstract
Anak tunarungu mengalami hambatan dalam penguasaan bahasa yang
disebabkan oleh terganggunya indera pendengaran. Peranan orang tua sangat
diharapkan dalam membantu mengembangkan kemampuan berbicara anak,
karena tidak mungkin diserahkan sepenuhnya pada guru di sekolah. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan orang tua dalam
membantu melatih bicara anak tunarungu, hambatan-hambatan apa yang dialami
dan usaha-usaha yang dilakukan orang tua untuk mengatasi hambatan tersebut.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah
orang tua anak tunarungu SLB Wacana Asih Padang yang terdaftar pada tahun
ajaran 2014. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling, seluruh
populasi dijadikan sampel penelitian. Metode penelitian menggunakan teknik
analisa deskriptif dengan menggunakan angket yang diolah dengan teknik
persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha-usaha yang dilakukan orang tua
dalam melatih bicara anak tunarungu di SLB Wacana Asih sudah cukup baik.
Sebelum memasukkan anaknya ke SLB mereka berkonsultasi dengan dokter
THT. Latihan bicara diberikan dengan memperkenalkan anak dengan hal-hal
atau benda-benda yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam melatih
bicara mereka bersikap sabar dan penuh kasih sayang. Sebagian kecil ada yang
membelikan alat bantu mendengar (ABM). Namun hasil latihan bicara yang
diberikan belum optimal. Kesulitan yang dihadapi orang tua yaitu bagaimana cara
melatih anak bicara karena anak cepat bosan dan beralih perhatiannya,
menerapkan disiplin pada anak agar selalu menggunakan bahasa bicara karena
anak sudah terbiasa menggunakan bahasa isyarat dan mereka juga kesulitan
membeli alat bantu mendengar (ABM) karena harganya mahal. Usaha untuk
mengatasi kesulitan yang dialami dalam melatih bicara anak yaitu, untuk anak
yang cepat bosan dan beralih perhatiannya, latihan bicara diberikan dalam waktu
singkat tapi terus menerus. Latihan bicara diberikan dengan menggunakan alat
peraga sesuai dengan nama mainan/kue yang dimakannya atau dengn bentuk
peragaan lain. Untuk mengetahui bagaimana cara melatih bicara, orang tua
berkonsultasi dengan sesama orang tua dan kalau ada kesempatan berkonsultasi
dengan guru.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Subjects: | L Education > LC Special aspects of education |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa-S1 |
Depositing User: | Risna Juita S.Sos |
Date Deposited: | 29 Apr 2025 03:14 |
Last Modified: | 29 Apr 2025 03:14 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/8833 |