Pengembangan Modul Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik di SMK N 1 Pariaman

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar siswa yang dibawah kriteria ketuntasan minimum pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik yang salah satunya disebabkan oleh penggunaan modul yang kurang tepat, seperti penggunaan buku paket atau modul cetak serta sarana dan prasana yang kurang memadai. Hal ini mengakibatkan siswa kehilangan motivasi dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, perlu pengembangan modul interaktif yang lebih menarik, khususnya dengan memanfaatkan teknologi komputer. Tujuan penelitian ini adalah melihat validitas, praktikalitas dan efektifitas modul pembelajaran interaktif dalam pembelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model pengembangan 4D model yang terdiri dari 4 tahap yaitu Define, Desain, Develop dan Dessiminate. Subjek penelitian ini adalah modul interaktif sebagai responden siswa kelas X TITL 1 SMK Negeri 1 Pariaman yang terdiri dari 41 orang siswa. Pengujian instrumen dilakukan pada siswa kelas X TITL 2 SMK Negeri 1 Pariaman. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar validasi yang diberikan kepada 3 orang ahli yang terdiri dari 2 orang dosen dan 3 orang guru, angket praktikalitas yang diberikan kepada guru dan 41 orang siswa, dan tes hasil belajar (Postest) yang diberikan kepada siswa setelah menggunakan Modul Interaktif. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik. Kemudian dilakukan analisa Gain Score dari selisish hasil posttest dan pretest untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan uji normalitas pada data tersebut. Dari hasil analisis data didapatkan kesimpulan bahwa Modul Interaktif yang dikembangkan dikategorikan valid dengan tingkat kevalidan dari segi kelayakan isi adalah 88.57%, komponen kebahasaan adalah 83,33%, dan komponen penyajian adalah 90,00%. Hasil pengujian praktikalitas didapatkan kesimpulan bahwa modul pembelajaran interaktif yang dikembangkan dapat dikategorikan sangat praktis dengan tingkat kepraktisan dari guru adalah 91,90% dan dari siswa diperoleh tingkat kepraktisan 87,58%. Hasil pengujian efektifitas dari hasil pretest dan posttest didapatkan kesimpulan bahwa modul pembelajaran interaktif yang dikembangkan efektif digunakan sebagai salah satu media pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa sesudah menggunakan modul pembelajaran interaktif, dengan nilai peningkatan gain score rata-rata 0.4 kategori sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran interaktif yang dikembangkan merupakan modul yang valid, praktis, dan efektif.