Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan di Provinsi Sumatera Barat Menggunakan Analisis Regresi Spasial

Kemiskinan saat ini merupakan masalah yang bersifat multidimensional, artinya karena kebutuhan manusia itu bermacam-macam, maka kemiskinan pun memiliki banyak aspek. Sumatera Barat memiliki 19 kabupaten/ kota yang pembangunannya masih belum merata, dan masih banyak ketimpangan pendapatan yang perlu diperbaiki. Usaha dalam pengentasan kemiskinan dapat dilihat dari akar permasalahan yang terjadi disuatu daerah. Tujuan penelitian ini salah satunya adalah untuk melihat faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kemiskinan. Salah satu analisis yang dapat digunakan adalah Analisis Regresi Spasial. Regresi Spasial digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan menambahkan efek lokasi pada pengamatannya. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat yaitu data tingkat kemiskinan (Y), jumlah penduduk (X1), rata-rata lama sekolah (X2), tingkat pengangguran (X3), dan laju pertumbuhan ekonomi (X4) di Sumatera Barat tahun 2018 berdasarkan wilayah kabupaten/kota. Penyebaran variabel Y, X1, X2 dan X3 berpola menyebar antar wilayah kabupaten/kota yang saling berdekatan sedangkan X4 berpola mengelompok. Model regresi spasial yang dihasilkan adalah model SAR sebagai berikut: � ��= 19,16044 −0,80660 �2 −0,81865 �� Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Barat adalah rata-rata lama sekolah (X2). Semakin tinggi peningkatan angka rata-rata lama sekolah maka jumlah penduduk miskin relatif kecil dan semakin banyak tetangga yang dimiliki oleh suatu daerah maka akan menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 0,81865 didaerah tersebut.