Meningkatkan Keterampilan Membuat Palai Rinuak melalui Metode Latihan pada Anak Tunagrahita Ringan: Single Subject Reseaarch pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas D.V di SDLB Negeri 64 Surabayo Lubuk Basung

Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap seorang anak tunagrahita ringan kelas D.V SDLB Negeri 64 Surabayo Lubuk Basung yang belum bisa membuat palai rinuak. Keterampilan vokasional cocok diberikan untuk anak tunagrahita, di samping itu pembelajaran keterampilan lebih diarahkan untuk memberdayakan sumberdaya daerah setempat. Karena di daerah Lubuk Basung yang banyak rinuak, maka pembelajaran keterampilan membuat palai rinuak diberikan kepada anak tunagrahita ringan kelas D.V. Agar keterampilan itu dikuasai anak, peneliti menggunakan metode latihan. Oleh sebab itu pada penelitian ini bertujuan untuk: membuktikan efektifitas metode latihan dalam meningkatkan keterampilan membuat palai rinuak bagi anak tunagrahita ringan kelas D.V di di SDLB Negeri 64 Surabayo Lubuk Basung. Penelitian ini menggunakan pendekatan Single Subject Reaserch (SSR) dengan desain A-B. Subjek penelitiannya adalah anak tunagrahita ringan “X”. Ukuran target behaviornya yaitu “persentase” kemampuan anak dalam membuat palai rinuak, dari langkah dari 15 langkah. Dimana kondisi A adalah baseline yaitu kondisi awal anak disuruh membuat palai rinuak sebelum diberikan perlakuan. Sedangkan kondisi B merupakan kondisi intervensi yakni kondisi anak diberikan intervensi dengan metode latihan dalam membuat palai rinuak. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui prosedur pencatatan dengan observasi langsung yang dilakukan peneliti dan tes. Pencatatan dibuat dalam sebuah format pengumpulan data yang telah disediakan. Data yang diperoleh diolah dalam grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan anak dalam membuat palai rinuak meningkat setelah diberikan pembelajaran dengan metode latihan. Ini terbukti pada fase baseline (A) sebelum diberikan intervensi kemampuan anak hanya menguasai (5) langkah (33,3%) keterampilan membuat palai rinuak dengan baik dan benar. Setelah anak diberikan intervensi (B) dengan pembelajaran menggunakan metode latihan anak sudah maksimal, artinya anak sudah bisa melakukan semua langkah (100%) dari 15langkah yang telah ditetapkan dalam keterampilan membuat palai rinuak dengan baik dan benar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode latihan efektif untuk meningkatkan keterampilan membuat palai rinuak. Maka dari itu disarankan bagi guru dan peneliti selanjutnya agar menggunakan metode latihan untuk meningkatkan keterampilan lainnya.