Hasanah, Hasanah
(2024)
Meningkatkan Kemampuan Berhitung Peserta Didik Disabilitas Grahita Ringan Melalui Media Jumping frog (Penelitian Tindakan Kelas II Di SLB Negeri Kuala Tungkal, Provinsi Jambi).
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Peserta didik disabilitas grahita memiliki intelektual atau kecerdasan di bawah rata-rata dan ketidakcakapan dalam interaksi sosial. Selain itu mereka juga memiliki karakter mudah bosan, keterlambatan dalam berpikir, tingkat konsentrasi rendah, serta memerlukan pembelajaran yang konkrit dan menarik agar dapat melatih kemampuan yang mereka miliki. Dalam pembelajaran konsep dasar matematika perlu dilibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan belajar, baik secara mental, sosial, maupun fisik. Hadirnya pembelajaran dengan nuansa yang menyenangkan, aktif dan dapat menarik minat belajar peserta didik menjadi penting adanya agar tujuan tercapai dan pembelajaran bermakna. Selain itu karakteristik peserta didik sekolah dasar adalah senang bergerak, senang bermain, dan senang melakukan secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses meningkatkan kemampuan berhitung penjumlahan dengan hasil maksimal 12 peserta didik disabilitas grahita ringan melalui media jumping frog dan untuk mengetahi apakah penggunaan media jumping frog dapat meningkatkan kemampuan berhitung penjumlahan dengan hasil maksimal 12 bagi peserta didik disabilitas grahita ringan kelas 2 SLB Negeri Kuala Tungkal.
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan penjumlahan pada peserta didik disabilitas grahita kelas II di SLB Negeri Kuala Tungkal menggunakan media Jumping frog. Penelitian ini dilakukan dengan berkolaborasi dengan guru kelas II. Seluruh kegiatan penelitian tergabung ke dalam beberapa proses yaitu perencanaan, observasi dan refleksi. Penelitian dilakukan pada peserta didik disabilitas grahita ringan untuk tingkat kelas II SLB Negeri Kuala Tungkal sebanyak 3 orang siswa dengan inisial A, B, dan C, yang memiliki tingkat kemampuan penjumlahan rendah. Penelitian terbagi ke dalam 2 siklus yang pada tiap siklus terdapat empat tahapan dan 3 kali pertemuan pada setiap siklusnya.
Dari hasil penelitian yang diperoleh peningkatan kemampuan penjumlahan. Pada kondisi awal A 40%, B 40% dan C 50%. Pada siklus I terjadi peningkatan A 60%, B 70% dan C 70%. Penelitian dilanjutkan pada siklus II A dan terjadi peningkatan yaitu A memperoleh 90%, B 100% dan C memperoleh 100%.
Actions (login required)
 |
View Item |
