Fitriani, Nova
(2024)
Tenun Ulos Batak Angkola di Kabupaten Tapanuli
Selatan.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Tenun Ulos Batak Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan
kain tradisional khas masyarakat Tapanuli Selatan, pada hal ini merupakan suatu
aset budaya daerah yang penting untuk diperkenalkan kekayaan budaya Tapanuli
Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nama motif, makna motif
dan teknik menenun Ulos Batak Angkola.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Informan
dalam penelitian ini pemilih rumah tenun Yanti Ulos, tenun Annie Tupang dan
Rumah Tenun Nadira di Kabupaten Tapanuli Selatan. Keabsahan data dilakukan
dengan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif tenun Ulos Batak Angkola di
Kabupaten Tapanuli Selatan terdiri motif yaitu pusuk robung bermakna nasehat,
jarak bermakna nasehat, tutup mumbang bermakna nasehat, hiok-hiok bermakna
nasehat, sijobang bermakna silsilah keluarga, singap bermakna silsilah keluarga,
simata namaraturan bermakna nasehat, simata namaradopan bermakna do’a dan
harapan, ruang bermakna nasehat, lus-lus bermakna nasehat, bunga ros bermakna
do’a dan harapan, iran-iran bermakna nasehat, surat bermakna do’a dan harapan,
rambu na ginjang bermakna nasehat, sirat bermakna nasehat, jojak bermakna
do’a dan harapan, suri-suri bermakna nasehat. Teknik menenun pada tenun Ulos
Batak Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan adalah melaksanakan proses
persiapan, yaitu mangunggas, manjomur, mangukul, mangasoli, mangani, setelah
itu baru mulai menenun. Dalam menenun, kedua kaki harus lurus tepat pada
tadokan dan posisi tempat duduk harus tetap agar mempunyai keseimbangan saat
menenun. Setelah itu gerakkan guyun, jinjing guyun, masukkan benang sesuai
perhitungan pada motif yang dibuat. Rapatkan benang dengan tipak.
Actions (login required)
![View Item View Item](/style/images/action_view.png) |
View Item |