Delmasari, Pujiana
(2023)
Pewarnaan Alam pada Batik di Kabupaten Tanah
Datar (Studi Kasus di Rumah Batik Pariangan
Kecamatan Pariangan).
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Setiap pewarnaan pada batik mempunyai kelebihan dan kekurangan,
dimana pewarnaan alam dapat menjadi altenatif pewarnaan pada batik, karena
aman digunakan, tidak menimbukan alergi dan tidak mencemari lingkungan
sekitar. Penelitian ini membahas tentang pewarnaan alam pada batik di Rumah
Batik Pariangan Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah yang bertujuan untuk
mendeskripsikan nama bahan alam yang digunakan, proses pembuatan ekstrak
warna alam, proses pewarnaan alam dan resep pembuatan ekstrak warna alam dan
resep pewarnaan ekstrak warna alam.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis
data primer dan sekunder. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang, 1
sebagai triangulasi yaitu pimpinan dan pemilik Rumah Batik Pariangan. Teknik
pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik
analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
Hasil dalam penelitian ini menggunakan 4 jenis bahan alam yaitu daun
jati, kulit kayu mahoni, kulit jengkol dan daun alpukat. Bahan untuk fiksasi yaitu
tawas, kapur sirih dan tunjung. Proses pembuatan ekstrak dengan cara
mempersiapkan alat dan bahan, menghitung zat yang di butuhkan. Untuk ekstraksi
daun jati, kulit kayu mahoni dan daun alpukat dilakukan dengan cara perebusan
menjadi
ekstrak dan untuk ekstraksi kulit jengkol yang dilakukan dengan cara
merendam kulit jengkol semalaman dan dilakukan perebusan menjadi
ekstrak.
Proses pewarnaan dimulai dari pencelupan TRO/Rinso, pencelupan dengan
ekstrak warna alam yang dilakukan sebanyak 5 kali dilanjut penguncian warna
dengan fiksator. Resep TRO/Rinso menggunakan 20 gram dengan 4 liter air.
Resep pembuatan ekstrak warna alam menggunakan Vlot 1:5 dan vlot 1:6, untuk
fiksasi menggunakan vlot 1:10.
Actions (login required)
|
View Item |