Cahyaningrum, Wahyu
(2024)
Pengaruh Variasi Suhu Sintesis dan Rasio Massa Pati Kulit Singkong dengan Selulosa Tongkol Jagung Terhadap Sifat Mekanik Plastik Biodegradable.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Plastik biodegradable yang berbahan dasar pati pada umumnya memiliki kelemahan yaitu bersifat mudah rapuh, sehingga perlu menambahkan bahan lainnya untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Salah satu caranya yaitu pencampuran pati dengan bahan biopolimer lainnya seperti selulosa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi suhu sintesis dan rasio massa pati kulit singkong dengan selulosa tongkol jagung dalam pembuatan plastik biodegradable terhadap karakteristik kuat tarik dan tingkat degradasi. Pada penelitian ini pembuatan plastik biodegradable dilakukan dengam menggunakan metode blending atau pencampuran. Terdapat dua faktor perlakuan yaitu variasi suhu sintesis sebesar 70˚C, 80˚C, 90˚C. dan variasi rasio massa pati kulit singkong dengan selulosa tongkol jagung sebesar 4:0, 3:1, 2:2.
Hasil penelitian menunjukkan plastik biodegradable dengan kuat tarik terbaik diperoleh pada perlakuan suhu sintesis 90˚C dengan rasio massa pati-selulosa 2:2 dengan nilai kuat tarik sebesar 2,31 Mpa. Seluruh nilai kuat tarik pada plastik biodegradable yang diperoleh memenuhi standar plastik biodegradable JIS 2-1701 dimana syarat minimal kuat tariknya yaitu 0,3923 Mpa. Pada uji tingkat degradasi menggunakan media tanah plastik biodegradable pada perlakuan variasi suhu sintesis 70˚C dan 80˚C dengan rasio massa pati-selulosa sebesar 2:2 dapat terdegradasi sempurna ditanah dalam waktu 10 hari. Sedangkan pada uji tingkat degradasi dengan menggunakan media air menunjukkan pada semua sampel plastik biodegradable di setiap perlakuan dapat terdegradasi sempurna selama 3 hari. Kemampuan tingkat degradasi pada semua sampel plastik biodegradable ini telah memenuhi standar ASTM 5336 karena mampu terdegradasi 100% dalam waktu kurang dari 60 hari.
Actions (login required)
|
View Item |