Ronggeng Sayuik Dance Choreography at Canang Badantiang Art Studio as a Tourism Dish of Sawahlunto City.

Rivani, Geny (2024) Ronggeng Sayuik Dance Choreography at Canang Badantiang Art Studio as a Tourism Dish of Sawahlunto City. Skripsi thesis, Fakultas Bahasa dan Seni.

[img]
Preview
Text
B1_6_GENY_RIVANI_19332017_748_2024.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan tentang Koreografi Tari Ronggeng Sayuik di Sanggar Seni Canang Badantiang sebagai sajian wisata di Kota Sawahlunto. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan instrumen pendukung alat tulis, kamera, handphone dan flashdisk. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Langkah-langkah menganalisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Ronggeng Sayuik merupakan koreografi tari untuk sajian wisata dengan geraknya merupakan akulturasi dari gerak tari Jawa, Jawa barat, Melayu dan Minang sehingga bisa dikatakan sebagai art acculturation atau bertemunya dua kebudayaan bar tampa menghilangkan ciri-ciri khas indetitas masing-masing kebudayaan tersebut. Proses koreografi Ronggeng Sayuik terdiri dari ide/tema, eksplorasi, improvisasi, dan komposisi. Maka dari proses yang dilakukan koreografer menghasilkan aspek bentuk sebagai berikut: gerak, desain ruang, desain atas, desain dramatik, desain lantai, komposisi kelompok, perlengkapan dan musik. Bentuk koreografi tari Ronggeng Sayuikadalah tari kelompok. Nama-nama gerak dasar tersebut adalah Jawa Tengah terdiri dari Ngithing, Nyempurit, Ukel, Kebyok, Ulap-ulap, Galeong, Mayuk, Napak, Mendhak. Jawa Barat terdiri dari Kedet, Geduk, Meber, Mereket, Nangreu, Ngaplek, Mungkur, Ukel, Kepret Sorder, Lontang dan Geol. Minang terdiri dari Pitunggua Tangah, Gelek, Ayun, Merantak, dan Lapiah Jerami. Melayu terdiri dari Lenggang, Liuk, Step kaki, Cicing, Legar, dan Gemulai. Iringan pada Tari Ronggeng Sayuik adalah musik yang dikolaborasikan dengan 4 etnis sesuai dengan garapan tari, yaitu dengan alat musik talempong, gandang tambua, tasa, sampelong, gitar bass, khendang jawa, hi hat, keyboard, biola, dan canang. Penari perempuan menggunakan kostum yang sudah dimodifikasikan yaitu baju kebaya pendek, songket silungkang, dan aksesoris di bagian kepalanya. Sedangkan penari laki-laki menggunakan baju kaos putih polos yang diberi bercak darah dan celana endong ,yang diikat dengan stagen jawa dan untuk kepala menggunakan destar. Properti yang digunakan berupa duit mainan. Konsep isi Tari Ronggeng Sayuik menggambarkan karakter dan unsur filosofis akulturasi Jawa, Minang dan Melayu yang tercermin pada bentuk tarian yang menyajikan pola berkelompok dan senantiasa bergerak bersama dan saling melengkapi. Dengan ciri-ciri yang demikian, tarian ini termasuk dalam jenis tari kreasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorAstriati, AfifahUNSPECIFIED
CorrectorNerosti, NerostiUNSPECIFIED
CorrectorYuliasma, YuliasmaUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: KOREOGRAFI, TARI RONGGENG SAYUIK, SAJIAN WISATA
Subjects: M Music and Books on Music > M Music
N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR
N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik - S1
Depositing User: Mutia Farida
Date Deposited: 03 May 2024 02:11
Last Modified: 03 May 2024 02:11
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/51693

Actions (login required)

View Item View Item