Sebaran Potensi Konflik Buaya Muara (Crocodylus Porosus) di Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat

Mubarok, Zaki (2024) Sebaran Potensi Konflik Buaya Muara (Crocodylus Porosus) di Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
B1_06_ZAKI_MUBAROK_19136111_2013_2024.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjung Mutiara yang bertujuan untuk: (1) Untuk melihat sebaran potensi konflik buaya muara dengan manusia di Kecamatan Tanjung Mutiara. (2) Untuk mengetahui faktor penyebab potensi konflik buaya muara di Kecamatan Tanjung Mutiara. (3) Untuk mengetahui lokasi yang sebaiknya dijadikan kawasan lindung migrasi buaya muara. Metode penelitian yang digunakan adalah Euclidean Distance digunakan untuk menghitung jarak lurus setiap sel pada data raster terhadap lokasi sumber atau lokasi tujuan dan data input dalam perhitungan jarak euclidean ini adalah shapefile. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jarak dari pantai, jarak dari perkebunan, jarak dari sungai, jarak dari semak belukar, ketinggian, dan suhu. Output dari Maximum Entropy berupa informasi penting, salah satunya adalah Area Under Curve (AUC), yang melaporkan kinerja variabel dan persentase kontribusi variabel. Hasil pemodelan dan analisis tingkat konflik didapat dari hasil perhitungan menggunakan algoritma dari Maximum Entropy (MaxEnt) mendapatkan nilai Area Under Curve (AUC) sebesar 0,863. Rentang nilai output yang dihasilkan apabila semakin mendekati 1 berarti semakin baik. Berdasarkan hasil pengolahan dari MaxEnt kemudian dilakukan klasifikasi yang menunjukkan tingkat potensi konflik buaya muara dengan manusia yang ada di Kecamatan Tanjung Mutiara menunjukkan luas area berkesesuaian tinggi sebesar 2880,98 Ha dan resiko konflik buaya muara dengan manusia menunjukkan luas area berkesesuaian tinggi sebesar 1114,73 Ha, dengan Jorong yang berpotensi terjadinya konflik yaitu di Nagari Tiku V Jorong dengan seluas 811,93 Ha. Ditemukan ternyata persentase terbesar tingkat konflik yang tinggi terjadi di perkebunan kelapa sawit dekat sekitara sungai yang merupakan area banyak terjadinya aktivitas manusia. Dan juga disekitaran pesisir pantai dikarenakan buaya muara merupakan satwa dengan toleransi salinitas yang tinggi sehingga sering ditemukan di pesisir, sungai air tawah, dan danau.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorAhyuni, AhyuniUNSPECIFIED
CorrectorWolis, RatnaUNSPECIFIED
CorrectorPurwaningsih, EndahUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: SEBARAN POTENSI KONFLIK BUAYA MUARA
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Geografi - S1
Depositing User: Fitri Yelli
Date Deposited: 02 May 2024 08:08
Last Modified: 02 May 2024 08:08
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/51683

Actions (login required)

View Item View Item