Yuliandri, Miki
(2023)
Model Pembelajaran Scientific Inquiry untuk Materi Analisis Wacana Kritis.
Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil observasi yang dilakukan pada
penelitian sebelumnya, peneliti menemukan beberapa kendala/masalah dalam
pembelajaran analisis teks/wacana. Masalah yang ditemukan antara lain: (1)
metode pembelajaran yang digunakan kurang efektif dalam pembelajaran analisis
teks/wacana, (2) bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran analisis wacana
kritis tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan mahasiswa, dan (3)
kurangnya buku penunjang yang tepat sebagai acuan mahasiswa dalam
menganalisis wacana. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti memberikan sebuah
solusi dalam pembelajaran analisis wacana kritis untuk menanggulangi masalah
yang ada. Solusinya yaitu menghasilkan model pembelajaran scientific inquiry
untuk materi analisis wacana kritis. Produk yang dihasilkan meliputi, buku model,
buku dosen, dan buku mahasiswa.
Metode penelitian yang digunakan adalah research & development (R&D)
dengan menggunakan model desain Plomp yang memiliki beberapa tahapan,
yaitu, tahapan preliminary research, prototyping phase, dan asessesment phase.
Subjek uji coba adalah mahasiswa S2 prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang. Penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian one group pretest postest design.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan angket, kuesioner, lembar
observasi, dan penilaian kemampuan berpikir kritis menggunakan rubrik. Teknik
analisis data yang digunakan yakni deskriptif kualitatif dan kuantitatif serta uji
komparatif paired t test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran scientific inquiry
untuk materi analisis wacana kritis sudah memenuhi kriteria valid dengan skor
4.00. Selain itu, model tergolong sangat praktis pada tahap one to one dengan skor
91%, tahap small group evaluation dengan skor 89%, tahap fields test 90%.
Selanjutnya, menurut dosen model tergolong sangat praktis dengan skor 83%.
Untuk hasil observasi keterlaksanaan model tergolong sangat praktis dengan
penilaian tertinggi terdapat pada pertemuan kelima sebesar 88,57% sedangkan
penilaian terendah terdapat pada pertemuan kedua sebesar 80,95%. Selanjutnya,
model terbukti efektivitas karena nilai signifikansi sebesar 0,000< 0,05. Hal ini
berarti terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa setelah
penerapan model pembelajaran scientific inquiry untuk materi analisis wacana
kritis dibandingkan dengan sebelum penerapan. Untuk hasil observasi aktivitas
belajar mahasiswa meningkat dari pertemuan kedua sampai pertemuan kelima.
Aktivitas berlajar mahasiswa terendah pada pertemuan kedua sebesar 54,75% dan
aktivitas belajar mahasiswa tertinggi pada pertemuan kelima sebesar 70,62%.
Oleh sebab itu, dapat dikatakan mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti
perkuliahan perbandingan wacana dengan menggunakan model pembelajaran
scientific inquiry untuk materi analisis wacana kritis
Actions (login required)
|
View Item |