Perkembangan Cerai Gugat di Kota Padang Tahun 2001-2021

Sheilla, Maisarah (2023) Perkembangan Cerai Gugat di Kota Padang Tahun 2001-2021. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
B1_02_Maisarah_Sheilla_19046097_8687_2023.pdf

Download (16MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini merupakan kajian sejarah social yang membahas tentang fenomena cerai gugat di Kota Padang sejak tahun 2001-2021. Kajian pada skripsi ini mendeskripsikan peningkatan angka kasus cerai gugat yang terjadi pada tahun 2001-2021. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini memberi gambaran perkembangan dan factor kasus cerai gugat di Kota Padang tahun 2001-2021. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan diantaranya (1) Heuristik kegiatan pengumpulan data dengan mengumpulkan data dari sumber yang relevan baik tertulis seperti arsip PA Padang maupun lisan yang diperkuat dengan wawancara yang dilakukan dengan berbagai informan berjumlah 13 orang Hakim, Pantitera Muda dan pelaku cerai gugat. (2) Kritik sumber menguji keaslian data. Terdiri dari internal seperti arsip PA Padang dan eksternal seperti studi kepustakaan diantaranya buku BPS, artikel, skripsi serta thesis yang berhubungan dengan perceraian. (3) Intrepetasi proses memilah atau membedakan fakta dengan pertimbangan sumber lain yang berkaitan. (4) Historiografi proses penulisan karya ilmiah dari hasil penyajian penelitian yang sudah didapatkan. Hasil penelitian ini menunjukkan peristiwa perceraian menjadi isu yang terus muncul ditengah masyarakat salah satunya Kota Padang. Kota Padang sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat sebagai Kota besar kesenjangan dan kebutuhan ekonomi yang mendesak ternyata mempengaruhi angka perceraian. Berdasarkan data Pengadilan Agama Padang setelah terjadinya krisis ekonomi tahun 1998 di Indonesia, Kota Padang menerima peningkatan kasus perceraian salah satunya pengajuan gugatan yang dilakukan perempuan menjadi kasus terbanyak dibandingkan kasus yang diajukan laki-laki yang disebut dengan kasus cerai gugat. Muncul pergeseran nilai ditengah masyarakat membuat perempuan “berani” melakukan pengajuan ke Pengadilan Agama Padang apabila mereka tidak merasa dihargai serta tidak ada kesempatan untuk mempertahankan hubungan rumah tangga. Pada tahun 2001 Pengadilan Agama Padang menerima kasus cerai gugat berjumlah 100 perkara hingga sampai tahun 2021 berjumlah 1282 perkara, artinya pengaruh perempuan terhadap perceraian sangat tinggi. Muncul perselingkuhan dan faktor ekonomi tidak menjadi rahasia umum banyaknya perempuan mengajukan penggugatan ke Pengadilan Agama Padang. Dari hasil penelitian tercatat sejak tahun 2001 hingga 2021 meningkatnya kesadaran perempuan seperti perempuan mandiri, maraknya penggunaan media sosial memunculkan perselingkuhan dan kecemburuan. Serta penyebab lainnya seperti krisis moral, cacat badan, dihukum, tidak ada tanggung jawab, pernikahan dini, poligami serta ketidakharmonisan atau perselisihan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorNajmi, NajmiUNSPECIFIED
CorrectorNaldi, HendraUNSPECIFIED
CorrectorFitrisia, AzmiUNSPECIFIED
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah - S1
Depositing User: Sudia Ajjronisa S.Sos.
Date Deposited: 12 Feb 2024 04:28
Last Modified: 12 Feb 2024 04:28
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/50476

Actions (login required)

View Item View Item