Tradisi Basiacoung dalam Prosesi Adat Perkawinan Masyarakat Kuok Kampar

Yarahandria, Lisnur (2023) Tradisi Basiacoung dalam Prosesi Adat Perkawinan Masyarakat Kuok Kampar. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
B_04_LISNUR_YARAHANDRIA_22161014_8672_2023.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pelaksanaan, makna dan fungsi serta nilai-nilai Basiacoung yang terkandung dalam prosesi pesta adat perkawinan Kuok Kampar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deduktif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara observasi langsung, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Teknik pengabsahan data menggunakan teknik trigulasi (berasal dari hasil wawancara diperlihatkan kepada penutur aslinya). Teknik analisis data dilakukan dengan cara bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah data, dan dianalisis berdasarkan teori yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa tahapan Basiacoung dalam prosesi perkawinan, meliputi: 1) Ninik mamak (ketua persukuan) pengantin laki- laki bertanya kepada orang limbago pengantin perempuan mengenai kepada siapa dia memulai Basiacuong. 2) Setelah orang limbago (orang pemilik rumah) menjawab pertanyaan tersebut, maka ninik mamak pengantin laki-laki akan Basiacuong dalam rangka penyerahan tepak, yang disebut dengan Basiacuong ulur tepak. 3) Setelah acara penyerahan tepak selesai, berikutnya dilanjutkan dengan makan bersama yang didahului oleh Basiacuong oleh orang limbago (orang pemilik rumah). 4) Berikutnya dilanjutkan dengan penyerahan kemenakan (pengantin laki-laki) kepada ninik mamak (ketua persukuan) pihak perempuan. 5) Selanjutnya pihak ninik mamak (ketua persukuan) laki-laki kembali menanyakan tentang tanda peminangan kepada ninik mamak (ketua persukuan) pihak perempuan yang disebut dengan membalikkan tanda. 6) Sebagai akhir dari upacara adat Basiacuong dalam pernikahan untuk pamit meninggalkan tempat acara dan pulang ke rumah masing-masing oleh pihak ninik mamak (ketua persukuan) pihak laki-laki dengan Basiacuong. Terdapat beberapa fungsi Basiacoung antara lain : 1) Simbol adat dalam prosesi perkawinan; 2) Bahasa hantaran dalam proses perkawinan; 3) Media untuk meningkatkan keterampilan berbicara; 4) Menciptakan tata karma dan sopan santun; 5) Nasehat untuk masyarakat. Terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam Basiacoung antara lain : pertama, menghormati sudut pandang orang lain; kedua, mengungkapkan bantuan atau dukungan kepada teman; ketiga, berbagi antar sesama; keempat, Melakukan diskusi bersama untuk mencari solusi dalam xii menyelesaikan masalah; kelima, prioritaskan kepentingan bersama; keenam, mengutamakan pendapat dan partisipasi semua pihak; ketujuh, gotong royong; dan kerjasama dalam kelompok.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorElida, ElidaUNSPECIFIED
CorrectorEfi, AgustiUNSPECIFIED
CorrectorAgustina, AgustinaUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: TRADISI BASIACOUNG, PROSESI ADAT PERKAWINAN
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
L Education > L Education (General)
Divisions: Pasca Sarjana > Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial-S2
Depositing User: Fitri Yelli
Date Deposited: 31 Jan 2024 01:28
Last Modified: 31 Jan 2024 01:28
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/50298

Actions (login required)

View Item View Item